Pihak berwenang di Arab Saudi menyatakan mendukung kebijakan pembatasan volume pengeras suara di masjid-masjid di negara itu.
JIC,– Kementerian Urusan Islam Saudi mengumumkan pekan lalu semua pengeras suara harus disetel hanya sepertiga dari volume maksimum.
Menteri Urusan Islam Abdullatif al-Sheikh mengatakan tindakan itu sebagai tanggapan atas keluhan dari masyarakat.
Namun langkah itu memicu berbagai reaksi di media sosial.
Tagar yang menyerukan agar musik keras dilarang di restoran-restoran maupun kafe mulai menjadi trending.
Sheikh mengatakan keluhan itu di antaranya dilayangkan oleh para orang tua yang mengaku bahwa pengeras suara dari masjid itu mengganggu tidur anak-anak.

SUMBER GAMBAR,ERIC LAFFORGUE/GETTY
Berbicara dalam video yang ditayangkan oleh televisi pemerintah, Sheikh mengatakan bahwa mereka yang ingin salat tidak perlu menunggu panggilan azan.
Dia menyebut orang-orang yang mengkritik kebijakan itu melalui online sebagai “musuh kerajaan” dan mengeklaim mereka “ingin menggerakkan opini publik”.
Peraturan pembatasan volume pengeras suara masjid ini muncul ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman melanjutkan upaya guna membuat Arab Saudi lebih liberal dan mengurangi peran agama dalam kehidupan publik.
Kebijakan pembatasan sosial telah dilonggarkan, seperti diakhirinya larangan pengemudi bagi kaum perempuan.
Tapi sang putra mahkota juga menindak kebebasan berekspresi di negara itu.
Ribuan kritikus telah ditangkap dan dipenjarakan.
Sumber : bbcindonesia.com