PASCA ROBOHNYA MUSHALA AL KHOZINY, KEMENAG GAGAS TIM KONSULTAN BANGUNAN UNTUK PESANTREN

0
225

WAJO (islamic-center.or.id)— Kementerian Agama (Kemenag) berencana memfasilitasi pesantren dalam merancang pembangunan gedung dan sarana prasarana agar sesuai dengan standar teknis bangunan. Hal ini disampaikan Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menindaklanjuti imbauan Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar usai robohnya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.

“Jadi kami bercita-cita suatu waktu Kementerian Agama mencoba memfasilitasi pesantren yang ingin mendiskusikan desain bangunannya. Kira-kira bisa difasilitasi oleh Kemenag,” ujar Basnang kepada Republika.co.id dalam acara dialog media pada MQK Internasional di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10/2025).

Menurutnya, salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembentukan tim ahli atau konsultan yang dibiayai Kemenag. Tim tersebut nantinya dapat memberikan analisis teknis sebelum pesantren memulai pembangunan gedung.

“Misalnya kalau ada pesantren yang akan membangun, itu dimulai dengan analisis. Analisis tentu kemudian kekuatannya seperti apa nanti menghadapi gempa. Itu kita akan diskusikan bersama dengan Kementerian PU, karena bagaimanapun hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan memang kewenangannya PU,” jelasnya.

Selama ini, lanjut Basnang, pembangunan di banyak pesantren sering kali dilakukan tanpa perencanaan teknis yang matang.

“Selama ini kan pondok tidak pernah ada desain yang begitu bagus. Ada bantuan, ya sudah, bangun saja di sana tanpa analisis apakah pas atau tidak untuk dibangun,” ucap Basnang.

Karena itu, Kemenag ingin menghadirkan ruang konsultasi bagi pesantren agar pembangunan dapat memenuhi standar arsitektur dan keselamatan.

“Intinya Kemenag ingin supaya apa pun yang dibangun di pondok pesantren itu dianalisis dari sisi kemampuannya, sesuai logika bangunan berdasarkan aturan pertahanan,” kata Basnang.

Ia menambahkan, rencana ini masih dalam tahap wacana dan akan dibicarakan lebih lanjut bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Tentu nanti kita akan diskusi dulu dengan Kementerian PU. Bentuknya nanti bisa tim konsultan, tapi masih akan kita matangkan. Prinsipnya, kami ingin bangunan pesantren sesuai dengan standar semua,” jelas salah satu tokoh Ponpes As’adiyah Sengkang ini.

Sebelumnya, Menag Prof Nasaruddin Umar mengimbau agar pembangunan pondok pesantren dan rumah ibadah dilakukan sesuai standar teknis bangunan. Imbauan ini disampaikan usai musibah robohnya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang menelan korban jiwa.

“Kita semuanya harus melakukan upaya untuk pembangunan pondok pesantren. Pokoknya usahakan mendisiplinkan pembangunan-pembangunan, tidak boleh dilakukan sembarangan, harus memenuhi standar,” ujar Nasaruddin saat diwawancarai Republika.co.id usai melantik dewan hakim Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Kabupaten Wajo, Rabu (1/10/2025) malam.

Sumber: Republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eighteen − 13 =