JIC, Jakarta — Setelah mendapat izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Paytren Aset Manajemen garapan Ustadz Yusuf Mansur berencana memacu kinerja demi mengejar target, dengan merilis dua produk investasi syariah sebelum pergantian tahun.
Seperti yang dilansir dari publikasi CNN Indonesia, pihaknya akan merilis dua produk reksa dana, adapun produk perdana itu nantinya menjadi perkenalan dari perusahaan.
“Karena awal, kami akan masuk di dua produk, reksa dana pasar saham syariah dan pasar uang syariah. Habis itu, bisa ke mana-mana, kami juga akan maen di sukuk di DIRE (Dana Investasi Real Estat),” Kamis (26/10/2017).
Katanya, Reksa dana pasar uang sudah dikenal masyarakat lewat produk deposito. Bedanya, reksa dana lebih likuid karena bisa diambil (redeem) sewaktu-waktu. “Kami akan mulai dengan nominal yang kecil, Rp100 ribu, sekaligus mendidik anak remaja dan mahasiswa untuk mulai mikirin investasi,” tutur dia.
Selain itu, Yusuf Mansur juga memiliki strategi untuk memasarkan produk investasinya secara daring (online). Alasannya, penetrasi online kepada masyarakat dinilai lebih efektif.
“Kami akan ‘mainkan’ online, karena anak-anak sekarang lebih banyak belanja online. Kami akan melakukan edukasi lewat sana. Juga tidak menutup roadshow di kampus-kampus,” kata dia.
Yusuf mengungkapkan terdapat kemungkinan kerja sama antara Paytren Aset Manajemen dengan perusahaan dagang dan jasa berbasis online (e-commerce). “Kami ingin kerja sama dengan sebanyak-banyaknya perusahaan. Mungkin aja kami kerja sama dengan Tokopedia, dengan Bukalapak misalnya,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Yusuf menyatakan Paytren Aset Manajemen tak main-main dalam berbisnis manajemen investasi. Ia mengaku menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan berkompetensi di bidangnya.
“Saya ini memang niat, bukan coba-coba. Saya dan kawan-kawan memang nawa itu banget. Kami juga siap banget, termasuk SDM,” jelasnya.
Dari 12 anggota tim termasuk direksi dan komisaris, kata Yusuf, ada delapan orang yang memiliki izin Wakil Manajer Investasi (WMI). Kemudian ada lima orang yang memiliki sertfikiasi Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM), tiga orang berizin aktif sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), lalu ada sebanyak dua orang Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE).
“Jadi 12 orang ini top semua. Dan di jajaran komisaris juga ada Irfan Syauqi Beik yang memang ahlinya, bahkan dosen dan salah satu petinggi IPB (Institut Pertanian Bogor) soal ekonomi syariah,” kata Yusuf.
Sebelumnya, Yusuf Mansur menyatakan Paytren Aset Manajemen menargetkan dapat mengelola dana hingga Rp500 miliar. Yusuf mengaku berkeinginan untuk membesarkan dan memajukan ekonomi syariah melalui perusahaan-perusahaan yang didirikannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan izin usaha PT Paytren Aset Manajemen. Perusahaan yang berkecimpung di manajemen investasi syariah tersebut memiliki modal awal sebesar Rp25 miliar.
Berdasarkan Surat OJK Nomor 432/D.04/2017, Paytren Aset Manajemen dibentuk dengan modal dasar Rp25 miliar, termasuk Rp10 miliar modal disetor. Adapun, pemegang saham terdiri dari Yusuf Mansur dengan modal disetor Rp 8 miliar, Hari Prabowo Rp 1 miliar, dan Deddi Nordiawan.
Sumber ; gomuslim.co.id












