
JIC – Adanya percepatan proses kedatangan jemaah haji Indonesia oleh pihak Arab Saudi berdampak pada konsekuensi sebagian jemaah harus mengangkat koper dari pemeriksaan bea cukai ke bus. Dengan adanya hal tersebut, jemaah lansia banyak yang mengeluhkan. Namun, Kementerian Haji dan Umroh Saudi (Wizarah) berjanji akan memerintahkan lembaga pengurus barang-barang dan paspor jemaah (wukala) untuk membantu jemaah Indonesia berusia lanjut.
Berkaitan dengan hal itu, Wizarah juga meminta petugas haji Indonesia untuk menyampaikan kepada jamaah haji yang muda dan kuat untuk tetap membawa barang bawaanya secara mandiri.
Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengimbau agar jemaah yang masih kuat dan muda diminta tetap mendorong tas koper serta tas jinjing dengan trolley dari bea cukai ke plaza. Sedangkan pengangkutan dari plaza sampai ke bus akan diangkut umal dari wukala.
Adanya keluhan jemaah terkait pendorongan koper mandiri itu muncul pada gelombang kedua kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz Jeddah. Tak seperti di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, koper jamaah tak langsung dibawa tenaga pengangkut alias umal ke dalam bus.
Sedangkan, di Bandara Jeddah, koper-koper jemaah yang selesai dipindai di bea cukai langsung ditumpuk di troli pendorong dan didorong sendiri oleh jemaah ke paviliun. Kerap satu jemaah mendorongkan troli berisi beberapa koper sebelum troli tersebut diambil alih oleh umal di plaza menjelang sampai di bus.
Terkait keluhan itu, Arsyad Hidayat menemui pihak Kementerian Haji dan Umroh serta pihak wukala. Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu (05/08/2018) siang itu, Arsyad mengungkapkan pihak Saudi berkilah kebijakan pendorongan mandiri oleh jemaah tersebut telah melewati kajian panjang oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi.
“Kebijakan pengangkutan koper dari paviliun ke plaza merupakan bagian dari kebijakan percepatan pelayanan kedatangan jemaah di Bandara Jeddah. Kebijakan ini dibuat berdasarkan hasil kajian di mana pola lama dianggap cukup memakan waktu,” pungkas Arsyad.
Sehingga, diberlakukan sistem baru dengan jemaah haji diminta mendorong barang bawaannya dari paviliun ke plaza. Sedangkan koper dari plaza ke bus akan diangkut umal dari wukala.
Kebijakan serupa juga diterapkan untuk semua negara, lanjut Arsyad, kendati demikian, atas keluhan yang disampaikan oleh jemaah haji Indonesia Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi (wizarah) memberikan solusi untuk meringankan jemaah haji Indonesia.
“Wizarah meminta wukala menyiapkan umal beserta kereta dorongannya di dekat konter bea cukai khusus untuk jemaah lansia dan sakit untuk mengangkut koper dari counter bea cukai sampai dengan bus,” tandasnya.
Wizarah juga meminta petugas haji Indonesia untuk menyampaikan kepada jemaah haji yang muda dan kuat untuk tetap membawa barang bawaanya secara mandiri. Ia juga segera meminta PPIH di embarkasi mensosialisasikan kebijakan baru Arab Saudi tentang penanganan koper di bandara kepada jemaah haji.
“Kami akan minta PPIH Embarkasi sampaikan kepada jemaah yang akan berangkat. Termasuk teman-teman KBIH juga diharapkan menyampaikan informasi ini,” tukasnya.
Sumber : gomuslim.co.id












