PERKUAT DAYA SAING PENDIDIKAN ISLAM DI ASEAN

0
242

JIC, JAKARTA — Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan Halaqah Ulama ASEAN 2017 di Jakarta pada tanggal 17-19 Oktober 2017. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memperkuat daya saing pendidikan Islam di negara-negara ASEAN.

“Tahun ini kita sengaja mengambil tema supaya kita bersama untuk memperkuat daya saing lembaga-lembaga Pendisikan Islam yang ada di sejumlah negara yang ada dikawasan ASEAN,” ujar Lukman usai membuka acara tersebut di Hotel Sari Pan Pacifik, Jakarta Pusat, Selasa (17/10).

Menag menjelaskan, melalui kegiatan ini Kemenag tidak hanya ingin agar ajaran Islam ditebarkan dengan baik tapi juga untuk memperluas jaringan kerjasama antar lembaga pendidikan Islam di berbagai negara. Selain itu, juga untuk melakukan penguatan-penguatan metodologi pengajaran pendidikan Islam.

“Pada intinya pertemuan ulama ini juga untuk menghadapi tantangan ke depan yang semakin komplek. Jadi lembaga pendidikan Islam itu juga tidak hanya mampu menjaga eksistensinya tapi juga mampu mengemas metodologi terkait bagaimana Islam ini ditebarkan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini, menurut dia, nantinya juga akan ada sesi yang mengulas tentang dunia kewirusahaan, sehingga lembaga pendidikan Islam juga mampu membakali peserta didiknya terkait dengan enterpreneuship. Dengan demikian, anak didik mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks tersebut.

“Jadi melatih kewirusahaan mereka, mengembangkan usaha-usaha, perekomian dan lain sebagainya dan upaya menghadapi masa depan,” jelasnya.

Diharapkan Satukan Umat Islam ASEAN

Pertemuan ulama ini diharapkan bisa menyatukan umat Islam, sehingga bisa saling membantu antar umat Islam di negara-negara ASEAN.

“Kami berharap sesungguhnya dengan adanya halaqah ini muslim-muslim yang ada di ASEAN saling mengetahui, saling menolong, saling melindungi, dan saling mencintai. Jadi negara yang kurang agamanya bisa saling membantu mengembangkan,” ujar peserta dari Malaysia, Mifed Wiel Jandra (60 tahun) saat ditemui di sela-sela acara halaqah tersebut, Selasa (17/10).

Menurut dia, beberapa negara ASEAN yang kurang maju si bidang pendidikan Islam juga bisa dibantu bersama, sehingga umat Islam minoritas di negara-negara tertentu bisa merasakan bahwa umat Islam sangat peduli sesama.

“Artinya negara lain yang kurang pendidikan agamanya kita bisa membantu. Daerah lain yang umat Islam agak terpinggir, kita bisa membantu. Itu inti yang saya harapkan dari halaqah ASEAN yang diadakan tiap tahun ini,” ucap Jandra.

Jandra mengatakan, delegasi dari Malaysia ada tiga orang. Menurut dia, ketiga ulama Malaysia tersebut cukup terkenal di Malaysia. “Dari Malaysia ada tiga ulama yang hadir. Jadi tokoh pendidikan, ustaz, dan profesor juga. Mereka cukup terkenal di Malaysia,” kata guru agama Islam di Universiti Teknologi Malaysia ini.

 

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

13 + 1 =