PESAN WASATHIYYAH ISLAM DARI AL-AZHAR (1)

0
385

JIC,– Universitas Al-Azhar Mesir kembali memelopori Konferensi Internasional pada 2-3 Jumadilakhir 1441 H bertepatan 27-28 Januari 2020 M  dengan mengeluarkan deklarasi tentang “Pembaruan Pemikiran Islam”. Tahun 2019 lalu Syeikh Al-Azhar Dr Ahmed At-Tayyeb bersama Paus Fransiskus juga menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi yang dikenal “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan” untuk mendorong hubungan yang lebih inklusif antara umat manusia khususnya sesama umat beragama.

Konferensi Internasional Al-Azhar tersebut dihadiri oleh para ulama, pemimpin, dan cendekiawan Muslim dari 41 negara. Konferensi tersebut melahirkan 29 poin penting, sebagian besar menyangkut pandangan wasathiyah atau kemoderatan Islam. Berbagai konferensi dan forum internasional dalam beberapa tahun terakhir ini banyak mengeluarkan pernyataan tentang pandangan Islam jalan tengah karena menguatnya paham dan praktik Islam yang radikal-esktrem, selain radikal-ekstrem lainnya.

Menurut Prof Amin Abdullah, apa yang dilakukan Muhammadiyah sebenarnya telah lebih maju dalam kurun seabad pergerakannya. Namun tidak ada salahnya deklarasi Al-Azhar menjadi bahan memperkuat dan memperluas wawasan pemikiran para pimpinan dan kader Muhammadiyah untuk memperkaya gerakan. Siapa tahu malah pada sejumlah hal sebagian pimpinan dan kader Persyarikatan ketinggalan, konservatif,  dan ekslusif.

Agendanya  bagaimana menyebarluaskan dan menjadikan pandangan wasathiyyah Islam dari setiap forum internasional dan nasional itu agar tidak berhenti di atas kertas, tetapi harus menjadi alam pikiran dan pola tindak umat Islam sedunia di dalam praktik sehari-hari.

 

Jangan sampai rumusan-rumusan wasathiyah itu tidak mampu membendung keislaman yang ekstrem. Sebab sering elite dan warga umat berpikir dan bertindak ekstrem atasnama nahyu-munkar, jihad, dan dogma Islam yang dipahami verbal atau tekstual (bayani) tanpa diimbangi pemikiran yang luas dan kontekstual (burhani) serta moral-spiritual (irfani) yang mendalam dan melintasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

17 − 4 =