Jakarta (islamic-center.or.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk pencegatan kapal dan penculikan relawan misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla oleh militer Zionis Israel.
“Saya mengutuk keras pencegatan armada Global Sumud oleh Israel. Kapal-kapal ini membawa warga sipil tak bersenjata dan pasokan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa untuk Gaza, namun mereka justru menghadapi intimidasi dan paksaan,” kata Anwar dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Kamis (02/10) dikutip dari ANTARA.
Dengan menghalangi misi kemanusiaan, lanjut Anwar, Israel telah menunjukkan penghinaan total, tidak hanya terhadap hak-hak rakyat Palestina tetapi juga terhadap “hati nurani dunia.”
Menurut Anwar, armada kemanusiaan itu mewujudkan solidaritas, kasih sayang, dan harapan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina yang diblokade oleh Israel.
Dia menegaskan, Malaysia akan menggunakan segala cara yang sah sesuai hukum untuk melindungi warga negaranya dan memastikan Israel bertanggung jawab.
“Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang terpenting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan,” tegas Anwar.
Dia juga menyatakan selama rakyat Palestina diingkari hak-hak dan aspirasi fundamentalnya, Malaysia akan teguh berdiri bersama mereka.
“Kami tidak akan menyerah dalam menuntut diakhirinya ketidakadilan dan perampasan yang telah dialami Palestina selama beberapa generasi,” kawa Anwar.
Relawan Diculik
Sejumlah relawan dari Sumud Nusantara asal Malaysia yang ikut serta membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza bersama rombongan kapal Global Sumud Flotilla, dikabarkan diculik oleh tentara Zionis Israel.
Kabar tersebut disebarkan Sumud Nusantara Malaysia (selaku organisasi pusat komando relawan Malaysia yang berangkat ke Gaza) melalui akun media sosialnya yang dipantau di Kuala Lumpur, Kamis dini hari.
Sedikitnya tiga relawan Malaysia yakni Lylia Balqis, Musa Nuwayri dan Sul Aidil, yang berada di kapal asal Malaysia bernama Alma, ditengarai telah diculik oleh militer Israel dalam perjalanan menuju Gaza. Sedangkan beberapa relawan lainnya dikabarkan mengalami hilang kontak.
Sumud Nusantara menyampaikan bahwa sebelumnya pada Selasa (1/10) sekitar pukul 9.44 waktu Gaza, kapal Alma dan beberapa kapal lain yang ditumpangi relawan Malaysia, yang ikut dalam rombongan Global Sumud Flotilla untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, sempat mengirimkan sinyal peringatan merah kepada Sumud Nusantara Command Centre (SNCC) di Sepang, dan menyatakan bahwa kapal mereka diadang oleh militer Israel.
Selepas itu, seluruhnya mengalami hilang kontak dengan pusat komando SNCC.
Adapun ketiga relawan Malaysia yang hilang kontak, sebelumnya telah menyiapkan sebuah video pernyataan untuk diputar dan disebarkan oleh pusat komando manakala mereka hilang kontak dan diculik oleh militer Israel.
Dalam video itu ketiga relawan menyatakan, apabila masyarakat dunia menyaksikan video tersebut maka artinya ketiganya telah diculik militer Israel.
Mereka menyatakan misi mereka murni misi kemanusiaan yang aman dan tidak melanggar hukum internasional. Mereka menyampaikan permohonan kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk segera menuntut pembebasan tanpa syarat.[]