PRESIDEN APRESIASI PERHIMPUNAN AL IRSYAD AL-ISLAMIYAH

0
301

JIC, BOGOR — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasinya terhadap perhimpunan Al Irsyad Al-Islamiyah saat bertemu dengan para pengurusnya di Bogor, Jawa Barat. Menurut Presiden, Al Irsyad Al Islamiyah merupakan kelompok organisasi yang sejak 1914 memberikan kiprahnya terhadap kemajuan masyarakat, terutama di bidang dakwah, kesehatan, serta pendidikan.

“Saya kira ini Alhamdulillah bahwa saya tahu Al Irsyad Al Islamiyyah adalah organisasi yang sudah sejak lama tahun 1914, berarti sudah 103 tahun berdiri dan berkiprah sangat banyak sekali,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).

Jokowi mengatakan, pernah berjanji untuk bersilturahmi dengan para pengurus Al-Irsyaddari berbagai daerah, dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, Presiden pun memenuhi janjinya dengan membuka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyah di Istana Kepresidenan Bogor.

“Saya ingat betul tiap Pak Abdullah Jaidi kita undang ke Istana, beliau menyampaikan keinginan agar saya bisa bersilaturahmi dengan seluruh jajaran pengurus Al Irsyad Al Islamiyyah,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden pun juga mengaku mengenal baik organisasi ini di Solo. Bahkan, menurut dia, Al Irsyad Al Islamiyah memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas. “Saya juga kenal baik Al Irsyad Al Islamiyyah Solo…. Di Solo Al Irsyad Al Islamiyyah saya kira SD-nya sangat terkenal sekali karena kualitas pendidikannya,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden pun kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat menjaga persatuan dan kerukunan. Sebagai negara kepulauan dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Jokowi mengatakan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman masyarakat.

Bahkan, lanjutnya, keberagaman dan persatuan Indonesia dijadikan sebagai contoh oleh negara-negara lainnya. Karena itu, ia pun berharap agar masyarakat menjaga perdamaian dan persatuan yang ada.

“Jadi kalau kita sendiri di dalam negeri ini masih ada yang usrek, usrek itu apa ya, gesekan, nanti akan menjadi sangat lucu sekali karena kita dilihat sekarang ini. Eropa melihat kita setelah banyak kegaduhan di dunia, kita ini dilihat. Jangan sampai kita dilihat dijadikan contoh tapi dalam negeri masih gaduh karena hal yang sudah kita sepakati sejak awal,” ujar Presiden.

Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Muktamar ke-40 di Hotel Sahira Kota Bogor setelah Muktamar dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi)di Istana Bogor pada Kamis (16/11) pagi.

KH Abdullah mengatakan, Al-Irsyad menyampaikan kepada presiden tentang Ormas Al-Irsyad yang telah berdiri sejak 1914. Ormas yang sudah berusia 103 tahun telah berkontribusi dan berpartisipasi untuk Negara Indonesia. Khususnya di bidang dakwah, sosial dan pendidikan.

“Ormas Al-Irsyad prinsip, visi dan misinya selalu mengacu sebagai Islam yang wasatiyyah dan moderat, Islam yang santun dan rahmatan lil alamin,” kata KH Abdullah di Hotel Sahira, Kamis (16/11)

Dikatakannya, Al-Irsyad mengacu pada Islam yang mengutamakan persatuan dan kesatuan serta mengutamakan toleransi dalam kehidupan. Sehingga, Al-Irsyad menjadi satu hal yang sangat strategis dalam menyatukan kekauatan umat dan Bangsa Indonesia.

KH Abdullah menyampaikan, Al-Irsyad akan senantiasa bekerjasama dengan pemerintah khususnya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk dapat mewujudkan cita-cita Al-Irsyad memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia. Guna menyiapkan generasi masa depan yang tidak sekedar berilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.

“Sehingga, ilmunya akan sangat bermanfaat dalam penerapannya di kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Disampaikan juga kepada presiden, Al-Irsyad sangat mendukung Perpres Penguatan Pendidikan Karakter. Al-Irsyad akan memasukkan penguatan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah-sekolah milik Al-Irsyad.

Al-Irsyad juga menegaskan sebagai Ormas Islam yang tidak berafiliasi kepada partai politik manapun. Juga tidak terlibat politik praktis dalam melaksanakan program-program Al-Irsyad di bidang pendidikan, dakwah dan sosial.

Sementara itu, berkenaan dengan calon ketua umum Al-Irsyad, KH Abdullah menjelaskan, Al-Irsyad sebagai Ormas Islam tidak seperti partai politik. Di Al-Irsyad biasanya para calon malu-malu dan tidak mau mencalonkan diri sendiri.

Sehingga, kalau ditanyakan siapa yang bersedia menjadi ketua umum, bisanya tidak ada yang mau mencalonkan diri sendiri. Walau pun banyak yang punya kemampuan untuk menjadi ketua umum.

“Jadi, nanti calon-calon diserahkan kepada para Muktamirin, yang melihat siapa yang punya kemampuan, yang nanti dicalonkan sebagai calon ketua umum yang akan datang,” ujarnya.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four × 2 =