SEJARAH, MAKNA HINGGA LOGO HARI SANTRI NASIONAL 2025

0
56
Santri, Ilustrasi. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan

(islamic-center.or.id) – Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober dinilai bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat atas peran besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tanggal ini merujuk pada seruan bersejarah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan itu mendorong umat Islam, khususnya para santri, untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan, dan menjadi pemantik perlawanan dalam peristiwa heroik 10 November di Surabaya.

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015. Dalam Keputusan Presiden tersebut terdapat tiga alasan utama mengapa Hari Santri dijadikan Hari Nasional.

Pertama, diperlukannya rekognisi pemerintah atas peran para ulama dan santri pondok pesantren dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Kedua, pentingnya bagi generasi saat ini dan generasi mendatang untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan NKRI.

Ketiga, mengenang Resolusi Jihad yang dikumandangkan pada 22 Oktober 1945 sebagai tonggak perjuangan pergerakan kelompok Islam dalam mempertahankan kemerdekaan RI.

Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari di Rais Akbar Nahdlatul Ulama, pada 22 Oktober 1945 di hadapan para ulama seluruh Jawa-Madura di Surabaya, mampu memompa semangat juang di kalangan santri dan ulama untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Berkat Resolusi Jihad tersebut, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dimenangkan oleh pejuang Indonesia.

Hari Santri 2025

Pada 2025, Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”

Slogan “Mengawal Indonesia Merdeka” menegaskan peran santri sebagai benteng moral dan spiritual bangsa. Slogan “Menuju Peradaban Dunia” adalah loncatan visi, santri tidak hanya berkutat pada isu domestik, tetapi juga ikut mengukir jejak dalam peradaban global dari pemikiran, karya intelektual, hingga kontribusi nyata di berbagai bidang kehidupan.

Dikutip dari laman Kemenag, dijelaskan bahwa Logo Hari Santri 2025 bukan sekadar gambar, melainkan pernyataan sikap, doa, sekaligus arah peradaban. Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” logo tersebut merepresentasikan tekad santri untuk tetap berada di garda terdepan menjaga bangsa, sekaligus menatap jauh ke cakrawala global.

Filosofi logo Hari Santri 2025 mencerminkan perjalanan panjang kaum santri sejak resolusi jihad 1945 hingga era digital hari ini. Bentuk pita cakrawala yang membentang menjadi simbol keterbukaan santri dalam merengkuh dunia, tanpa kehilangan akar tradisi dan nilai-nilai pesantren.

Warna yang dipilih bukan kebetulan, hijau merepresentasikan kesucian, kedamaian, serta identitas santri. Sementara nuansa biru dan merah menyiratkan keberanian dan optimisme untuk melangkah maju di kancah global.

Dengan desain tipografi modern, logo Hari Santri 2025 menyatukan tradisi dan modernitas. Inilah simbol bahwa santri bukan sosok tertinggal, melainkan generasi yang siap berdialog dengan zaman, berkompetisi di dunia internasional, namun tetap teguh menjaga nilai keindonesiaan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

15 + 16 =