JIC, SERANG — Sekolah tinggi ilmu fikih hadir di Pondok Pesantren an-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Ini merupakan sekolah tinggi ilmu fikih pertama di Indonesia.
Secara resmi, Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syekh Nawawi Tanara (STIF Syentra) yang digagas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin tersebut diluncurkan di Kampus Kompleks Pondok Pesantren an-Nawawi, Serang, Sabtu (3/9).
Kiai Ma’ruf yang juga Ketua Dewan Pembina STIF Syentra mengatakan, STIF Syentra merupakan sekolah tinggi ilmu fikih pertama di Indonesia.
“Ini merupakan program menyeluruh dari program pendidikan di Pondok Pesantren an-Nawawi, Tanara. Kami mencita-citakan pesantren 12 tahun untuk melahirkan pada calon ulama dan kiai,” kata Kiai Ma’ruf saat peresmian sekolah tinggi tersebut.
Ia berharap, sekolah tinggi ilmu fikih ini bisa melahirkan para calon ulama dan kiai yang bisa berpikir global dan internasional untuk menjawab tantangan zaman yang terus berkembang.
“Kami mendirikan perguruan tinggi ilmu fikih karena masih jarang ahli fikih. Kami terinspirasi dengan kebesaran nama Syekh Nawawi al-Bantani yang sudah mendunia,” katanya.
Ia mengatakan, ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi ini yakni fikih muamalah, yakni hukum ekonomi syariah dan hukum keluarga atau akhwal syahsiyyah.
“Karena perkembangan kehidupan sangat dinamis, sehingga perlu ada penyegaran dan ijtihad baru. Ini adalah inovasi, selama ini banyak persoalan yang berkembang dan kekinian membutuhkan fatwa ulama dan penguatan,” ujar Kiai Ma’ruf.
Koordinator Kopertis Wilayah II Jawa Barat dan Banten, Prof Dr H Mahmud, mengatakan, keberadaan STIF Syentra diharapkan menjadi inspirasi dan pendorong bagi pihak lain untuk mendirikan sekolah tinggi yang memiliki kekhususan atau spesifik seperti sekolah tinggi ilmu tafsir, hadis, dan lainnya.
“Bahkan, jika memungkinkan bisa ada fikih lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di perkotaan,” kata Mahmud.
Ia berharap, STIF Syentra tidak hanya menawarkan jenjang pendidikan S1, tapi bisa terus ditingkatkan sampai S3.
“Dari perguruan tinggi ilmu fikih ini, mudah-mudahan ke depan akan lahir Nawawi-Nawawi muda yang siap berkontribusi untuk membangun negeri ini,” kata Mahmud.