SEMANGAT ORANG-ORANG YANG BERAMAL SALEH

0
536

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali ‘Imrân, 3:133)

JIC – Di antara kelebihan para sahabat dan orang-orang saleh generasi awal adalah besarnya motivasi mereka untuk menunaikan beragam amal saleh. Mereka amat sedih tatkala harus tertinggal amal, atau ketika tidak bisa menunaikan suatu amal dengan optimal.

Hal ini berbeda dengan kebanyakan orang (saat sekarang). Mereka banyak beramal karena inisiatif sendiri bukan tekanan atau dorongan orang lain. Mereka tidak pasif menunggu perintah, tapi proaktif menyongsong tugas. Mereka adalah para pemburu pahala Allah dan selalu berlomba meraih ganjaran terbaik dan terbanyak dari-Nya.

Pernahkah kita mendengar seorang sahabat bernama Salkan bin Salamah? Dia seorang prajurit Rasulullah saw. yang ikut dalam perang Tabuk dan melakukan jaga malam dengan diam-diam, di luar giliran jaga malam yang telah ditetapkan. Salkan menjaga para penjaga malam yang telah ditugaskan.

Ketika Rasulullah saw. mendengar sikap sahabatnya itu, beliau mengangkat tangan dan melantunkan doa, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu pada para penjaga malam, dan orang yang menjaga penjaga malam.” Perang Tabuk ini terjadi saat Rasulullah dan para sahabatnya dalam keadaan susah karena kekurangan harta. (Mencari Mutiara di Dasar Hati, Muhammad Nursani).

Lihat pula bagaimana gelisahnya orang-orang miskin kala mereka tidak bisa menyaingi orang kaya dalam menunaikan ibadah terkait harta. Mereka pun mendatangi Rasulullah saw. dan mengeluhkan kesedihan yang dirasakannya.

Kala mendengar pengaduan tersebut, Rasulullah saw. pun bersabda, “Maukah aku sampaikan kepada kalian amalan yang dapat melampaui derajat orang kaya dan tidak ada yang mengalahkan derajat kalian sehingga menjadi yang terbaik di antara kalian dan mereka, kecuali mengerjakan amalan berikut, yaitu kalian baca tasbih, tahmid, takbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali …”  (HR Al-Bukhari)

Atau, dalam hadits riwayat Abu Dzar ra. disebutkan bahwa sebagian sahabat yang miskin mendatangi Rasulullah saw. Mereka lalu mengeluhkan keadaan dirinya,

“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka!”

Nabi saw. lalu bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah sedekah.”

Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, dia mendapat pahala?”

Nabi saw. menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika dia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, dia mendapat pahala.” (HR Muslim)

Sumber : tasdiqulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three − 3 =