SETELAH DISERANG, NASIB 24 PENGANUT AHMADIYAH DI LOMBOK TIMUR ‘TERKATUNG-KATUNG’

0
246

JIC,   Nasib 24 penganut Ahmadiyah yang mengalami persekusi masih terkatung-katung. Setelah sempat dievakuasi di Kantor Polres Lombok Timur, kini mereka direlokasi di penampungan sementara.

Belum ada kejelasan masa depan mereka, demikian halnya dengan penegakan hukum kasusnya.

Padahal, menurut pengakuan Pengurus Ahmadiyah wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Saleh Ahmadi, mereka sangat berharap untuk dipulangkan. Tapi hasil mediasi memutuskan mereka dipindahkan ke penampungan sementara pada Senin (21/05) malam.

“Di situ mereka ditampung sementara sampai ada kejelasan, kepastian dari aparat pemerintah untuk bisa memberikan perlindungan hukum dan hak-hak konstitusi untuk bisa kembali ke rumah tinggal masing-masing,” ujar Saleh kepada BBC Indonesia, Selasa (22/05).

Saleh menuntut kepastian dari pemerintah dan aparat keamanan terkait kapan akhirnya penganut Ahmadiyah yang kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak ini bisa kembali ke rumahnya.

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) I Komang Suartana mengkonfirmasi relokasi tersebut, menambahkan bahwa kini mereka tinggal di gedung Balai Kerja Dinas Sosial , Selong, Lombok Timur.

Namun, dia tidak dapat memastikan sampai kapan warga yang rumahnya rata dengan tanah diamuk massa itu bisa kembali ke rumahnya.

“Untuk sementara masih dianjurkan di tempat relokasi,” jelas Suartana.

Seperti diberitakan, gerombolan massa menghancurkan beberapa rumah dan berusaha mengusir komunitas Ahmadiyah di kampung Grepek Tanah Eat di Desa Greneng, Lombok Timur, NTB, pada akhir pekan lalu.

Setidaknya delapan rumah rusak berat, memaksa tujuh keluarga yang terdiri dari 24 orang untuk mencari perlindungan di Polres Lombok Timur.

 

Sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 × 3 =