STASIUN TV ISLAM TAWARKAN TAYANGAN YANG LEBIH BAIK

0
506

JIC, JAKARTA — Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) memprakarsai gagasan pembuatan stasiun televisi (TV) Islam berskala nasional. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menilai, stasiun televisi Islam akan berdampak positif karena menyiarkan acara-acara yang Islami.

“Kalau membuat (stasiun) televisi yang bernuansa Islami, bagus saya kira, bagus untuk mengimbangi televisi yang ada sekarang,” kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi, Dadang Kahmad kepada Republika, Selasa (27/12).

Menurut Dadang, stasiun televisi yang ada sekarang sebagian memang ada yang Islami, tapi ada juga yang terlalu bebas konten tayangannya. Stasiun televisi yang ada sekarang juga tidak semuanya menampung aspirasi umat Islam secara keseluruhan. Meski demikian, ada beberapa televisi yang menampung aspirasi umat Islam.

Namun, kata dia, karena kebanyakan stasiun televisi dimiliki oleh orang yang berorientasi kepada bisnis. Sehingga, masyarakat Muslim menilai, banyak acara-acara yang disiarkan stasiun televisi tidak cocok dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat Muslim. Sementara, pemilik stasiun televisi juga mengikuti selera pasar karena tujuannya murni bisnis.

“Mungkin yang dikehendaki MUI, pembuatan stasiun televisi untuk umat Islam bertujuan memberikan tawaran kepada kaum Muslimin untuk menonton siaran televisi yang lebih bagus, sopan, dan Islami,” ujarnya.

Menurut Dadang, sebenarnya sudah ada beberapa stasiun televisi yang berbasis Islami. Tapi, belum bisa disiarkan secara bebas untuk sekala nasional. Jika nanti stasiun televisi Islam sudah ada, dia menyarankan, agar kontennya seperti televisi biasa yang memuat hiburan, informasi dan peristiwa penting umat Islam serta hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat Muslim.

“Tapi, stasiun televisi Islam semuanya harus berbasis Islam. Selain itu juga harus menyesuaikan dengan selera pasar kaum muslimin. Maksudnya tidak terlalu eksklusif kontennya, agar masyarakat tidak bosan,” ujarnya.

PP Muhammadiyah juga menilai, stasiun televisi Islam akan berdampak positif bagi penontonnya. “Membawa perubahan Insya Allah, kaum muslimin yang menonton akan lebih terinspirasi, terdidik dalam kehidupan yang Islami,” ujarnya.

Pakar Komunikasi dari Universitas Padjajaran (Unpad), Prof Deddy Mulyana menilai, tidak mudah membuat stasiun televisi Islam yang orientasinya bukan bisnis. Kendati demikian, menurutnya, memang sangat perlu kehadiran stasiun televisi Islam saat ini.

“Perlu (ada) stasiun televisi untuk umat Islam, tapi tidak mudah, memang perlu dari dulu perlu,” kata Deddy kepada Republika, Selasa (27/12).

Menurut dia, saat ini, harus ada media alternatif karena stasiun televisi yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan umat Islam. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan umat Islam secara spiritual, ucap dia, untuk sekedar pengembangan pendidikan secara umum saja kurang.

“Stasiun televisi yang ada saat ini tayangannya terlalu komersial dan terlalu banyak hiburannya,” ungkapnya. Selain itu, terlalu banyak acara yang dangkal. Artinya, stasiun televisi yang ada sekarang belum bisa menampung aspirasi umat Islam secara keseluruhan.

Memang, diakuinya, ada beberapa stasiun televisi yang menampung aspirasi umat Islam, tapi sifatnya hanya fragmentaris saja. Dikatakan Deddy, untuk membuat stasiun televisi Islam tidak mudah karena dibutuhkan sumber daya keuangan, teknologi dan manusia. Artinya, membutuhkan perjuangan dan kerja keras untuk merintis stasiun televisi Islam.

Selain itu, stasiun televisi Islam dari sudut pandang komersial tidak terlalu menjanjikan. Misalkan, saat baru muncul tayangan-tayangan di stasiun televisi Islam, para pengusaha dan iklan belum tentu mau untuk beriklan di stasiun televisi Islam.

“(Mungkin) hanya para pengusaha yang mempunyai komitmen keislaman yang kuat yang mau memasang iklan di sana,” ujarnya.

Mengenai konten tayangan stasiun televisi Islam, ia menyarankan, kontennya sesuai dengan misi Islam. Pertama, menegakkan tauhid. Kedua, Amar ma’ruf nahi munkar. Ketiga, mensejahterakan umat. Artinya, stasiun televisi Islam bukan televisi yang harus diikuti orang Islam saja. Tapi televisi yang isinya sesuai dengan misinya Islam.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eleven − five =