TAHUN 2026, KEMENAG SIAPKAN ANGGARAN KHUSUS PERKUAT KETAHANAN SARANA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN

0
15

Jakarta, (islamic-center.or.id)–Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama telah menyiapkan anggaran khusus untuk memperkuat ketahanan sarana keagamaan dan pendidikan berbasis umat, termasuk dalam menghadapi risiko bencana.

Hal itu disampaikan Menag saat Rapat Kerja bersama Tim Pengawas Penanganan Bencana (Timwas) DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

“Kita ingin memastikan keberagamaan berdampak, termasuk pada perlindungan kehidupan, pelestarian lingkungan, dan penguatan ketangguhan masyarakat,” tegas Nasaruddin.

Dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan berbagai kementerian dan lembaga, di antaranya Kemendagri, Kemendikdasmen, Kemenkes, Kemensos, Kementerian PUPR, Bappenas, Basarnas, BNPB, BMKG, BAZNAS, TNI, dan Polri, Menag memaparkan langkah konkret Kemenag dalam memperkuat ketangguhan layanan keagamaan dan pendidikan.

Pada 2026, Kementerian Agama menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp16,16 miliar dari skema SBSN untuk merehabilitasi 7 Kantor Urusan Agama (KUA) terdampak bencana. Selain itu, melalui skema Rehabilitasi dan Manajemen Risiko (RM) yang difasilitasi Kementerian PUPR, akan direvitalisasi 101 madrasah dengan total nilai Rp139,9 miliar. Kemenag juga mengalokasikan Rp35,75 miliar dari SBSN untuk merehabilitasi 8 madrasah lainnya.

Program ini merupakan bagian dari agenda nasional Asta Cita, melalui implementasi program Ekoteologi dan Beragama Berdampak. Kemenag mendorong penguatan rumah ibadah ramah bencana, green office, serta gerakan satu juta pohon sebagai kontribusi keberagamaan terhadap pelestarian lingkungan dan peningkatan ketangguhan masyarakat.

“Komunitas keagamaan sering menjadi barisan terdepan ketika bencana terjadi. Kementerian Agama berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan layanan keagamaan dan pendidikan serta mendampingi masyarakat secara moral dan spiritual,” ujar Nasaruddin.

Menag juga mencontohkan respons cepat Kemenag terhadap sejumlah bencana, antara lain banjir di Bali, runtuhnya bangunan Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, serta robohnya musala dan majelis taklim di Bogor. Total bantuan yang disalurkan mencapai lebih dari Rp1,4 miliar.

“Empati Kementerian Agama bukan hanya melalui doa, tetapi aksi nyata memulihkan sarana pendidikan dan ibadah, serta memulihkan ketenangan masyarakat,” jelasnya.

Ketua Timwas DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi langkah Kemenag dan kementerian/lembaga lain dalam penanganan bencana di seluruh fase. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga agar penanganan bencana lebih efektif dan terkoordinasi.

“Sinergi lintas lembaga menjadi kunci agar layanan darurat benar-benar cepat, satu komando, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Cucun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nine − 5 =