TANWIR MUHAMMADIYAH KELUARKAN SEMBILAN REKOMENDASI (2)

0
223

Sambutan Wapres Jusuf Kalla

JIC, BENGKULU– Dalam pidato penutupannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan peserta Tanwir Muhammadiyah untuk senantiasa menjadikan muamalah sebagai bagian dakwah perjuangan Islam. Menurut JK, muamalah menjadi bagian dari dakwah penting lainnya selain aqidah (ketauhidan) dan ibadah.

“Muamalah harus menjadi bagian dari perjuangan daripada kita semua yang mana dia menjadi Islam,” ujar JK dalam sambutan penutupannya.

Menurut JK, meski berpenduduk mayoritas Muslim, Indonesia masih kalah dengan negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim dari sisi penerapan nilai-nilai Islam. Hal itu kata Wapres, mengacu data penelitian sosial Scheherazade S Rehman dan Hossein Askari dari The George Washington University.

Menurut Jusuf Kalla, dalam penelitian bertema ”How Islamic are Islamic Countries” itu terungkap, negara yang paling menerapkan nilai keislaman justru negara yang penduduknya bukan mayoritas Muslim. “Indonesia jauh di belakang, negara yang penduduk Islam yang terdekat yang terbaik menurut ukuran itu ya Malaysia, nomor 33. Saudi Arabia nomor 44, walauapun dia memperlakukan hukum Islam syariah yang keras. Indonesia nomor 140, jauh sekali,” ujar.

Karenanya, ia berharap Muhammadiyah berperan aktif dalam meningkatkan tata kehidupan yang Islami. “Maka apa yang diputuskan oleh Tanwir ini, itu menjadi bagian daripada upaya kita semua untuk mencerahkan Islam. Ya Tanwir memang mencerahkan istilahnya, tapi dalam arti praktik,” ujarnya.

Sidang Tanwir Muhammadiyah pada digelar pada 15 hingga 17 Februari 2019 di Bengkulu dihadiri ratusan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar. Acara tersebut dibuka Presiden Joko Widodo dan dihadiri sekitar 2.700 undangan terdiri dari peserta, tamu pemerintah pusat dan tamu pemerintah daerah serta masyarakat Muhammadiyah dari 10 kabupaten/kota di Bengkulu.

Dalam sidang tanwir tersebut, ini dibahas masalah-masalah penting dan perkembangan organisasasi, evaluasi gerakan organisasi, serta diputuskan agenda-agenda strategis Muhammadiyah di tengah dinamika perkembangan umat Islam di Indonesia dan dunia. Tanwir sedianya mengundang kedua calon presiden untuk memaparkan pandangan mereka, namun calon presiden Prabowo Subianto berhalangan hadir.

(ed: fitriyan zamzami)

 

 

sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × 2 =