WAMENAG: 42 RIBU PESANTREN DAN 11 JUTA SANTRI JADI ALASAN KEBERADAAN DITJEN PESANTREN

0
17
Sekitar 6.000 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menggelar shalat sunah Istisqa (ilustrasi).

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menjelaskan pentingnya pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren untuk memperkuat layanan negara kepada pesantren, santri, dan ekosistem pendidikan keagamaan Islam di Indonesia. Secara kelembagaan, dia menilai, kebutuhan terhadap Ditjen Pesantren sudah sangat mendesak mengingat besarnya jumlah pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.

Data Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, saat ini terdapat lebih dari 42 ribu pesantren terdaftar yang mengasuh lebih dari 11 juta santri. Selain itu, ekosistem pesantren didukung sekitar satu juta kiai dan dewan guru yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.

Selain pesantren, Kemenag melalui Direktorat Pesantren juga tengah membina sebanyak 104.204 Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan 194.901 Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) di seluruh Indonesia. 

“Ini secara kuantitas bukan jumlah yang sedikit,” ujar dia dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (17/10/2025). 

Dengan cakupan pembinaan yang begitu luas, Romo Syafi’i menilai struktur yang ada saat ini sudah tidak lagi memadai. Karena itu, Ditjen Pesantren dibutuhkan agar layanan negara kepada umat lebih optimal.

Ia menjelaskan, Ditjen Pesantren dibutuhkan karena kehadirannya sesuai dengan kebutuhan atas layanan umat beragama.

“Kita juga sudah hitung analisis beban kerja setiap unit organisasi/jabatan jika terbentuk Ditjen Pesantren,” ujar dia.

Romo Syafi’i optimistis proses pembentukan Ditjen Pesantren semakin dekat dengan penyelesaian. Ia berharap izin prakarsa dari Presiden segera terbit dalam waktu dekat. 

 “Ikhtiar Kemenag bersama Kemenpan RB sudah maksimal. Saya optimis izin prakarsa dari Presiden terbit sebelum 22 Oktober 2025 sebagai hadiah Hari Santri, sekaligus penghormatan kepada para kiai yang telah mendedikasikan diri untuk pengembangan pesantren,” kata dia.

Sumber: Republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

18 − 5 =