JIC– Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Jakarta (PPPIJ), Rabu (9/2) menerima kunjungan silaturrahim dari pengurus Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Kyai Muhammad Zein, Msi, selaku tuan rumah menyambut baik kunjungan para pengurus Masjid KH Hasyim Asy’ari.
“Ahlan wa Sahlan, kami senang sekali kedatangan ustadz Mulyadi bersama teman-teman dari pengurus Masjid Hasyim Asy’ari, nanti kita akan jadwalkan, kita gantian yang silaturahmi kesana,” ujar Kyai Zein Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran PPPIJ.
“Mungkin nanti ada hal-hal yang kita pertukarkan dalam konteks sumbang saran, kita sangat senang sekali, nanti kita akan bawa kepada pimpinan hal-hal apa saja yang kita bisa tindak lanjuti,” tambah Kyai Zein dalam sambutannya.


Selanjutnya, DR.Sauqillah perwakilan dari pengurus Masjid KH Hasyim Asy’ari mengucapkan banyak terimakasih atas penerimaan, sambutan dan waktu yang disiapkan pengurus PPPIJ.
“terimakasih atas waktunya , kedatangan kita kesini ingin “mencontek” yang bagus-bagus dari sini. Saudara tua pasti sudah lebih berpengalaman dalam mengelola.” Kata DR.Sauqillah.
“Kita lakukan silaturahim ke masjid-masjid semua muaranya untuk pelayanan jamaah, nah pelayanan jamaah ini kita harus maksimal, mengurus masjid itu tugas yang sangat berat, jadi bukan hanya soal ubudiyyahnya, kegiatan-kegiatan lainnya juga kita harus fikirkan,” ujarnya.
“Tujuan selanjutnya dari kunjungan kami ini sekiranya nanti gayung bersambut ada hal yang bisa kita akan kerjasamakan, kita aka kerjasamakan bersama. Jika nanti kita bisa berkolaborasi akan lebih besar lagi gaung dari Masjid Raya KH Hasyim Asyari dan PPPIJ,” harap DR. Sauqillah selaku Ketua Bidang Pendidikan Masjid Hasyim Asy’ari.
“Sebetulnya kita pernah mengadakan acara bersama secara online, dua kali bahkan, itu tahun lalu,” ujar Kepala Sub Devisi Peribadatan PPPIJ ustadz Aep Saefulloh menanggapi ajakan kolaborasi DR Sauqillah.
“Besok insyaAllah tanggal 28 Pebruari kita bikin acara Isra Miraj, itu juga kita buat skala besar, supaya gaungnya lebih besar lagi nanti bisa kerjasama itu,” ujarnya.
Kepala Sub Divisi Data dan Informasi ustadz Paimun Karim menjelaskan sejarah JIC berdirinya Jakarta Islamic Center “tahun 2001, peresmian Masjidnya 4 Maret tahun 2003, kalau ada pegawainya baru tahun 2004,” terangnya.

Lebih lanjut ustadz Paimun menjelaskan tentang visi besar JIC yaitu punya visi menjadi pusat peradaban Islam, “visi itulah yang membuat turunan-turunan berikutnya dengan dua misi, misi non fisik dan misi fisik,” jelasnya.
“Non Fisik itu adalah sebagai pusat pengembangan sumber daya muslim, pengkajian data dan informasi, sosial budaya bertaraf internasional. Yang ke dua misi Fisik, kawasan ini dibangun dengan bangunan yang monumental jadi landmark Jakarta,” ungkapnya.
Masterplannya dengan dasar dari Rasulullah membagun peradaban di Madinah ada gerakan sosial, gerakan ekonomi dan gerakan spiritual “tiga gerakan ini dibangun jadi tiga gedung disini. Ada gedung sosial budaya, ada masjidnya, ada kawasan bisnisnya,” jelasnya.
Berbicara diakhir DR. Rina Uswatun Hasanah Kepala Sub Divisi Pengkajian memaparkan program-program unggulan dari PPIJ yang bisa dikolaborasikan dengan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Diantaranya pameran pendidikan Islam,“kita juga punya pelatihan penyembelihan hewan qurban,” sebut Rina.
“Dipengkajian ada riset, riset-riset yang kita lakukan kemudian menghasilkan beberapa buku yang kemudian menjadi prodak dari JIC, yaitu bisa menjadi buah tangan untuk para kujungan-kunjungan ke JIC,” ungkapnya. [fan]