10 TITIK LENGAH YANG TANPA DISADARI PICU PENULARAN COVID-19 MENURUT AHLI EPIDEMIOLOG

0
207

Ilustrasi virus corona(SHUTTERSTOCK/ker_vii) 

SEMARANG, JIC – Epidemiolog dari Universitas Diponegoro Semarang Suharyo Hadisaputro menilai, masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan. Padahal, penularan Covid-19 sudah semakin cepat sehingga menyebabkan angka kasus di Jawa Tengah terus mengalami lonjakan.

 

Meskipun sudah mengerti protokol kesehatan, masyarakat dianggap masih lengah terhadap sejumlah aktivitas yang dapat memicu penularan Covid-19.

Suharyo menyebut ada 10 “titik lengah” masyarakat yang tanpa disadari dapat memicu penularan. “Yakni makan bersama, walaupun sebelumnya memakai masker kalau makan pasti dibuka dan kemudian berbincang tanpa mempedulikan siapa yang diajak bicara itu OTG atau tidak,” kata Suharyo saat konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021).

Selanjutnya, acara pemakaman yang banyak dihadiri anggota keluarga.  “Karena simpati, rasa iba, dan lainnya sering juga dengan tidak menyadari menyentuh tangan, wajah dan lainnya,” ucapnya.

Lalu, menghadiri rapat luring juga dapat memicu penularan mengingat virus tak hanya disebarkan oleh droplet tetapi juga melalui udara bebas.

Kemudian, olahraga bersama yang semula jaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai dilanjut dengan kumpul-kumpul, berswafoto, berbincang-bincang sehingga lupa memakai masker. “Foto bersama semula pakai masker, supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, ini juga merupakan titik lengah,” ungkapnya.

Selain itu, kunjungan rumah ke tempat saudara misalnya pada saat Hari Raya Idul Fitri kemarin merupakan budaya.

Ada juga masyarakat sudah sering abai dengan tidak memakai masker saat berada di transportasi umum. “Lalu kunjungan ke mal, swalayan, restoran, yang banyak risiko terhadap penularan,” ujarnya.

Kemudian, acara pernikahan yang menimbulkan kerumunan banyak orang tanpa diketahui orang yang hadir terkonfirmasi atau tidak dan OTG atau tidak.

Terakhir, kunjungan ke pasar tradisional karena banyak pengunjung atau penjual abai menggunakan masker walaupun pembeli sudah memakai masker.

Suharyo pun mengajak masyarakat untuk bersama mengurangi lonjakan angka Covid-19 dengan mengurangi titik lengah. Sebab, kesadaran masyarakat yang tinggi dapat membantu memutus rantai penyebaran Covid-19. “Disiplin prokes, kurangi titik lengah. Perluas testing dan tracing serta vaksinasi ditingkatkan,” pungkasnya.

Sumber : Kompas.com,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

12 + 17 =