JAKARTA ISLAMIC CENTRE GELAR UPGRADING PEMUDA ISLAM: CETAK PEMUDA CERDAS, KREATIF DAN BERDAYA DAKWAH

0
394

Bogor (islamic-center.or.id) – Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan generasi muda Islam yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman melalui kegiatan Upgrading Pemuda Islam 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Selasa hingga Rabu, 28–29 Oktober 2025, di Villa Mutiara, Megamendung, Bogor.

Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta ini, merupakan perwakilan dari berbagai komunitas dan organisasi pemuda Islam besar di Indonesia, seperti Pemuda GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Madaris, serta guru-guru dari lingkungan internal PPIJ. Tak hanya itu, hadir pula perwakilan mahasiswa dari sejumlah kampus di Jakarta, yang menambah warna dan kekayaan perspektif dalam forum pengembangan kapasitas pemuda Islam tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah PPIJ, Ir. Sukri Kardjono, menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari hasil analisis kebutuhan lapangan yang dilakukan oleh tim pemberdayaan umat. Menurutnya, dunia saat ini bergerak begitu cepat dan penuh dengan tantangan baru yang menuntut pemuda untuk memiliki kapasitas lebih.

Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah PPIJ, Ir. Sukri Kardjono

“Kami melihat pentingnya kegiatan ini karena pemuda hari ini hidup di era yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Pola pikir, cara bekerja, dan cara berinteraksi manusia telah berubah. Karena itulah, kapasitas dan kemampuan para pemuda Islam perlu di-upgrade agar mereka siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Ir. Sukri Kardjono dalam sambutan pembukaan.

Lebih lanjut, Ir. Sukri menjelaskan bahwa kegiatan Upgrading Pemuda Islam ini tidak hanya fokus pada pembekalan teoritis, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai spiritual dan keterampilan praktis. “Kami ingin pemuda tidak hanya memiliki semangat dakwah, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mampu menggunakan teknologi sebagai sarana perjuangan di era digital,” tambahnya.

Sebagai landasan konseptual, Ir. Sukri menyinggung teori dari Alvin Toffler, futuris dan penulis buku terkenal The Third Wave (Gelombang Ketiga). Dalam teori tersebut, Toffler menjelaskan bahwa peradaban manusia mengalami tiga gelombang besar perubahan — mulai dari zaman pertanian (agraris), zaman industri, hingga zaman informasi (information age) yang sedang kita jalani saat ini.

“Kita kini berada di gelombang ketiga, Zaman Informasi, di mana kekuatan bukan lagi pada tenaga fisik, tetapi pada pengetahuan, informasi, dan kreativitas. Sumber daya utama manusia modern bukan lagi mesin atau tanah, tetapi data, ide, dan ilmu,” ujar Ir. Sukri.
Ia menambahkan, di era ini masyarakat bergeser dari tenaga kerja fisik menjadi tenaga pikir. Teknologi seperti komputer, internet, kecerdasan buatan, dan jaringan global telah mengubah cara manusia belajar, bekerja, dan berinteraksi. “Karena itu, kegiatan ini diarahkan untuk membekali para pemuda dengan kemampuan berpikir analitis, adaptif terhadap teknologi, serta memiliki nilai spiritual yang kuat agar tetap berpegang pada prinsip Islam,” jelasnya.

(Kiri-Kanan) Ketua Pelaksana Upgrading Pemuda Islam, Andrian, ST; Coach Soma (Narasumber); Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah PPIJ, Ir. Sukri Kardjono

Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan materi dari narasumber dan coach berpengalaman yang memiliki dasar keilmuan dan profesionalitas di bidang kepemimpinan, literasi digital, komunikasi dakwah, serta pengembangan karakter. Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif, disertai dengan sesi group discussion, simulasi, dan refleksi nilai.

Ir. Sukri Kardjono juga menyampaikan harapannya agar setelah kegiatan ini para peserta mampu menunjukkan perubahan signifikan dalam tiga aspek penting:
1. Pengetahuan (Knowledge) — pemahaman yang lebih luas terhadap isu-isu zaman modern dan Islam kontemporer.
2. Semangat dan Motivasi (Afektif) — peningkatan keimanan, semangat juang, dan sikap positif dalam berdakwah.
3. Keterampilan (Psikomotorik) — kemampuan praktis dalam menggunakan teknologi dan komunikasi efektif untuk dakwah serta pengabdian masyarakat.
“Ketika ketiganya dimiliki, maka para pemuda Islam siap menjadi agent of change, berdakwah di tengah masyarakat modern dengan penguasaan teknologi informasi yang mumpuni,” pungkas Ir. Sukri dengan penuh optimisme.

 

Melalui kegiatan ini, PPIJ berharap Upgrading Pemuda Islam menjadi wadah strategis untuk melahirkan generasi muda Islam yang berwawasan global, berakhlak Qur’ani, dan berdaya saing tinggi. Mereka bukan hanya siap menjadi penerus estafet kepemimpinan umat, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju peradaban Islam yang maju dan berkeadaban di tengah derasnya arus informasi global.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

2 × 4 =