PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP ZAKAT MASIH LEMAH

0
225

 www.republika.co.id

JIC, JAKARTA — Baru-baru ini masyarakat tengah dihebohkan dengan isu menggandakan uang. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang berniat menggandakan uangnya. Fenomena ini mencerminkan pemahaman masyarakat terhadap zakat masih lemah.

Direktur Koordinator Zakat Nasional BAZNAS Mohd Nasir Tajang mengatakan, banyaknya masyarakat yang ingin menggandakan uang daripada berzakat membuktikan masih lemahnya pemahaman mereka. Masalah ini menurutnya, menjadi pekerjaan rumah bagi Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk memberikan pendidikan dan pemahaman terhadap masyarakat

“Ini menjadi pekerjaan rumah semua. ke depannya kami akan usahakan lebih giat mengedukasi masyarakat,” kata Nasir kepada Republika, Kamis (6/10).

Dia menerangkan, orang-orang yang berzakat kemungkinan besar tidak akan terpedaya modus menggandakan uang. Sebab, zakat pada dasarnya akan membuat orang lebih produktif.

Selain itu, mereka paham tidak mungkin mendapatkan hasil baik dan barokah tanpa kerja keras. Di dalam ajaran agama pun tidak mengenal hasil instan.

Dikatakan Nasir, keutamaan zakat lebih dari sekedar meningkatkan produktivitas. Sebab, dengan berzakat mereka dapat terlindung dari berbuat zalim.

“Zakat akan melindungi dan memperbaiki, Allah akan melindungi orang yang berzakat agar hartanya tidak sia-sia,” ujarnya.

Menurut catatan BAZNAS, baru 1,2 persen potensi zakat di Indonesia yang berhasil dihimpun. Meski baru sedikit, hasilnya sudah bisa dirasakan oleh 4,5 juta orang miskin di Indonesia. Masyarakat pun diharapkan bisa lebih paham lagi mengenai pentingnya zakat.

Sumber ; republika.co.id/Fuji Eka Permana/ Red: Maman Sudiaman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

9 + 2 =