JIC – Memasuki Rajab 1438, netizen Indonesia tidak hanya saling mengingatkan amalan istimewa melalui Twitter, Path atau Facebook. Pesan berantai juga berputar di pengguna aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, SMS dan LINE.
“Mulai Malam rabu tgl 28-maret-2017 (Ba’da Maghrib sudah masuk 1 Rajab. Rasullullah Bersabda “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 Rajab Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”. Dan berdzikirlah mengingat اَللّهُ … “Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaaha ilallah, Allahu-Akbar, laa haula wala quwata illa billahil aliyil adzim” Sebarkan!, Anda akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ maaf… Jangan putus di Anda. Gak sampai 1 menit kok اَللّهُ maha besar…” demikian isi pesan berantai tersebut.
Kendati demikian, amalan bulan Rajab hanya didasari pada beberapa hadis dhaif (lemah) yang disarikan para ulama ahli hadis. Beberapa di antaranya menurut KonsultasiSyariah.com adalah sebagai berikut, “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah catat baginya puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa tujuh hari, maka Allah menutup tujuh pintu neraka.”
(Hadis maudhu (palsu), sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206).
“Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Alquran dibanding dzikir yang lain.” (Ibn Hajar mengatakan, “Perawi hadis ini ada yang bernama As Saqathi, dia adalah penyakit dan orang yang terkenal sebagai pemalsu hadis”).
“Rajab adalah bulan Allah Al Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridha Allah yang besar.”
(Hadis palsu, sebagaimana penjelasan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah).
Sumber : okezone.com
Awesome! Its genuinely amazing paragraph, I have got much clear idea regarding from this post.|