JIC, JAKARTA — Madrasah pertama didirikan di Amerika Utara, yakni Al-Rashid Islamic Institute, tepatnya di Cornwall, Ontario, pada tahun 1983. Sekolah itu memiliki lulusan hafiz Alquran. Banyak dari mereka yang menjadi pendakwah di masyarakat.
Madrasah ini didirikan oleh Maulana Mazhar Alam, yang berasal dari Bihar, India. Dia adalah murid pendakwah terkemuka India, Tablighi Muhammad Zakariya Kandhlawi. Fokus dakwahnya adalah mazhab pemikiran salafi Hanafi.
Karena kedekatannya dengan perbatasan AS Massena, sekolah tersebut secara historis memiliki siswa asal AS yang cukup banyak. Lulusan mereka yang paling terkemuka adalah Syekh Muhammad Alshareef, yang menyelesaikan hafalan Alqurannya pada awal 1990-an. Kemudian, dia melanjutkan membentuk Institut Almaghrib, Toronto Dawah Center tahun 2007.
Berdasarkan Sensus tahun 1971 ada 33.000 Muslim hidup di Kanada. Pada tahun 1970-an imigrasi non-Eropa berskala besar ke Kanada dimulai. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan komunitas Muslim. Pada tahun 1981 sensus tersebut mencatat ada 98.000 Muslim di Kanada.
Sensus 1991 menunjukkan 253.265 Muslim. Pada tahun 2001, komunitas Islam di Kanada telah berkembang menjadi lebih dari 579 ribu orang. Sedangkan, perkiraan untuk sensus 2006 menunjuk pada angka 800 ribu muslim. Pada bulan Mei 2013 umat Islam menyumbang 3,2 persen dari total populasi. Jumlahnya lebih dari 1 juta orang.
Seiring dengan bertambahnya Muslim, Islam telah menjadi agama yang tumbuh paling cepat di Kanada. Penganutnya makin bertambah. Masyarakat pun makin menyadari komunitas Muslim sangat diperhitungkan.
Kapan Masjid Pertama di Kanada Dibangun?
Pada bulan Mei 1938, lahan kecil dibeli seharga 5.000 dolar AS sebagai lokasi masa depan tempat ibadah Muslim pertama atau masjid yang dibangun di Kanada. Meskipun bangunan belum utuh, pada bulan November di tahun yang sama, Masjid Al Rashid dimanfaatkan untuk acara keagamaan pertama, yaitu pemakaman untuk Ali Tarrabain, seorang pendakwah Muslim.
Pada tanggal 12 Desember 1938, pembukaan resmi Al Rashid diadakan. Acara dihadiri oleh wali kota Edmonton dan wali kota Hanna Alberta. Pemrakarsa kegiatan itu adalah Abdullah Yusuf Ali, seorang alim Muslim terkemuka yang menerjemahkan Alquran ke bahasa Inggris.
Pada tahun-tahun berikutnya, Al Rasyid digunakan sebagai pusat komunitas dan tempat berkumpul bagi umat Islam dan non-Muslim. Masjid ini menjadi pusat keagamaan yang menarik minat umat Islam dari daerah lain. Pada bulan November 1982 sebuah masjid baru, yang juga bernama Al Rashid, dibangun untuk mengakomodasi komunitas Muslim yang kian berkembang.
Masjid tua tersebut pun ditinggalkan. Kemudian, dibongkar untuk perluasan sekolah dan rumah sakit. Al Rashid tua kini berganti menjadi bangunan bersejarah di Fort Edmonton Park. Saat ini Masjid Al Rashid adalah satu dari enam masjid di Edmonton. Tempat bersujud ini melayani sekitar 20 ribu umat Islam. Pusat Islam baru tersebut menawarkan layanan pemakaman, perumahan, program pendidikan, dan sekolah seharian yang independen.
Studi Islam di Kanada Berkembang Pesat
Perkembangan umat Islam Kanada yang signifikan membuat lembaga perguruan tinggi membuka program studi Islam. Universitas McGill, misalkan, membuka program studi tersebut. Para ahli studi agama berdatangan ke sana. Mereka mencurahkan pengetahuannya untuk perkembangan khazanah keagamaan, seperti Islam.
Perguruan tinggi Kanada juga dikenal sebagai pusat studi keagamaan yang menginspirasi intelektual Islam Indonesia. Di sanalah tempat belajarnya Prof Harun Nasution yang dikenal dalam bidang pemikiran Islam. Kemudian, ada Prof Mukti Ali yang diakui dalam studi perbandingan agama. Setelah menempuh pendidikan di McGill, dia kembali ke Indonesia membawa ilmu tersebut ke Indonesia.
Studi perbandingan agama kemudian menjadi bagian dari Fakultas Ushuluddin yang digiatkan mayoritas perguruan tinggi Islam. Khazanah ini banyak mengajarkan pemahaman tentang agama. Arahnya adalah mewujudkan saling memahami dalam kebersamaan. Perbedaan keyakinan diarahkan pada pembangunan sosial yang konstruktif, bukan sumber konflik.
Hingga kini, studi Islam di Kanada tetap menjadi salah satu alternatif masyarakat dunia. Sejumlah guru besar bidang studi Islam pernah mengenyam pendidikan di sana, baik sebagai dosen tamu maupun mahasiswa berbagai tingkatan.
Sumber ; republika.co.id