KISAH INSPIRATIF USTAZ ABDUL SOMAD DI SULAWESI TENGAH ( 2 )

0
395

JIC, PARIGIMOUTONG- Lokasi acara ini terletak persis di tepi Pantai Kayubura. Angin laut berembus dari arah Teluk Tomini. Hingga tabligh akbar usai, jamaah ternyata masih berkerumun. Mereka tampak ingin melihat langsung Ustaz Abdul Somad. Sebagian di antaranya malahan meminta foto bersama.

“Luar biasa sambutan masyarakat. Dalam perjalanan pulang, hampir satu kilometer barisan jamaah melambaikan tangan. Satu di antaranya mereka membisikkan kalimat, ‘Doakan kami di Poso Pak Ustadz,’” kenang dai kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, itu.

Perjalanan belum usai. Selanjutnya, peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu mengadakan silaturahim ke kediaman Habib Shalih. Ustaz Abdul Somad mengaku bersyukur karena dapat dipertemukan dengan ulama tersebut.

“Beliau masyhur dengan (julukan) ‘Habib Rotan’ karena tongkat rotannya menghantam musuh-musuh dakwah dalam konflik Poso,” jelas sosok bergelar budaya Melayu, Datuk Seri Ulama Negara, itu.

Habib Shalih kemudian mengajaknya ke kaki Gunung Kawalise. Di sini, Ustaz Abdul Somad dapat menikmati panorama Kota Palu yang sangat indah dilihat dari ketinggian.

Kegembiraannya bertambah setelah bercengkerama dengan penduduk setempat, khususnya Suku Da’a. Dakwah Islam ternyata berkembang pesat di sana. Menurut Ustaz Abdul Somad, regenerasi para pendakwah di Palu dan Sulawesi Tengah umumnya bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.

“Ada yang lebih indah (daripada panorama alam –Red), yakni suara anak-anak suku Da’a. Mereka yang sebelumnya meyembah batu, kini melantunkan shalawat. Orang-orang tua yang dulu berumah bambu, kini berumah batu,” tuturnya.

photo

Ustaz Abdul Soma melihat perkampungan suku Da’a

Mengutip penuturan Habib Shalih, tidak kurang dari 1.500 orang Da’a sekarang aktif sebagai guru agama Islam. Sementara itu, lima ribu orang di sana rutin menerima bimbingan keislaman.

“Tapi ada 17 ribu orang yang masih hidup di atas gunung. Perlu uluran tangan untuk perjuangan dakwah. Begitu kata Habib Shalih. Lagi-lagi, pukulan keras, tajam sekali ke lubuk hati saya. Bahwa yang saya lakukan selama ini bukan apa-apa,” kata Ustaz Abdul Somad sembari mengakhiri pembicaraan.

 

sumber : republika.co,.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five × four =