JIC – Doa menjadi jalan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Lewat doa, Allah memerintahkan umat-Nyta meminta apapun yang diinginkan. Tugas manusia hanya meminta lewat doa. Allah sudah berjanji mengabulkan doa setiap hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al Ghafir ayat 60. Tentunya, Allah melihat hal tertentu dari si pemohon sebelum mengabulkan doa yang dipanjatkan. Sehingga kita harus memperhatikan adab dalam berdoa. Ibn Rajab Al Hambali dalam Asbab Al Maghfirah menulis panduan dalam berdoa. Salah satu hal yang sangat dianjurkan adalah seseorang tidak lelah ataupun berputus asa apabila dosa tidak dikabulkan.
Penjelasan Ulama
“(Jangan pernah putus asa dalam berdoa) sekalipun waktu berdoa lama, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang yang terus menerus berdoa. Dalam hadis disebutkan, ‘Bila seorang hamba berdoa kepada Tuhannya dan Dia menyukainya, maka Allah SWT berkata, ‘Wahai Jibril jangan dikabulkan dulu permintaan hamba-Ku, sebab Aku masih mendengar suaranya’.”
“Allah berfirman, ‘Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik’ (Surat Al A’raf ayat 56). Selama seorang hamba terus-menerus berdoa dan tidak pernah putus asa berharap, niscaya doanya akan dikabulkan. Siapa yang mengetuk pintu rumah terus-menerus, niscaya pintu tersebut segera dibukakan. Dalam hadis riwayat Hakim, dari Anas bin Malik, dijelaskan, ‘Janganlah kamu berputus asa untuk berdoa, karena tidak ada seorang pun yang binasa dengan doanya’.”
Ibn Rajab menjelaskan doa yang tidak terkabul belum tentu karena Allah tidak suka. Bisa jadi, Allah sangat menyukai doa seorang hamba sehingga Allah ingin terus mendengar doa itu dipanjatkan. Sehingga, sebisa mungkin jangan pernah berputus asa dalam berdoa. Ibarat mengetuk pintu dan kita berdiri di depannya, suatu saat pemilik rumah akan membukakan pintu itu.
Sumber : dream.co.id