MILENIAL MUSLIM BICARA SOAL MAKNA JIHAD: ‘MENGHIDUPKAN PERADABAN, BUKAN MEMATIKAN’, ‘LAYANI WARGA HINGGA KE PELOSOK’ (3)

0
237

“Jihad itu artinya berpindah dari buruk ke baik. Kalau merusak orang lain, itu tidak diajarkan di agama kami,” kata Nadia.                                          SUMBER GAMBAR,NADIA RAHMAWATI

‘Tak mengganggu orang lain’

 

JIC, — Bagi Nadia Rahmawati, 17, jihad seharusnya tidak mengganggu orang lain.

Nadia

SUMBER GAMBAR,NADIA RAHMAWATI

Keterangan gambar : Sebelum belajar agama secara mendalam, Nadia menganggap agama lain adalah musuh.

Sebelum dididik di Pesantren Roudhotus Sholihin, Demak, Jawa Tengah, Nadia memandang agama lain sebagai musuh.

“Sebelumnya, saya beranggapan bahwa agama saya yang paling benar dan seharusnya yang disembah adalah Allah, bukan batu, matahari, atau lainnya,” ujarnya.

gereja

SUMBER GAMBAR,NADIA RAHMAWATI

Keterangan gambar : Bagi Nadia, masuk ke rumah ibadah lain terasa sebagai “masuk ke rumah saudara”.

Namun, setelah mendalami ilmu agama, pandangannya berubah.

“Pengurus pondok saya membekali santri-santrinya bahwa meski kita berbeda dalam kegamaan, tapi kita bersaudara. Berbuat baik tidak memandang agamanya apa,” ujar Nadia.

Di pesantren itu juga Nadia mengikuti kegiatan kunjungan ke gereja dan tempat pendidikan pastor.

pondok damai

SUMBER GAMBAR,NADIA RAHMAWATI

Keterangan gambar : “Jihad itu artinya berpindah dari buruk ke baik. Kalau merusak orang lain, itu tidak diajarkan di agama kami,” kata Nadia.

Di tahun 2019, dia bahkan pernah membacakan sebuah puisi di dalam gereja, tak lama setelah peristiwa pengeboman gereja di Sri Lanka.

Saat itu, dia sudah tak merasa risih sama sekali masuk ke rumah ibadah agama lain.

“Rasanya seperti masuk ke rumah saudara,” ujarnya.

Nadia, yang sempat mengikuti kegiatan lintas agama- Pondok Damai 2021- mengatakan ia kini terus berupaya membagikan pemahamannya soal keberagaman pada junior-juniornya.

Baginya jihad adalah sesuatu yang tidak menyakiti orang lain, apalagi melakukan tindakan-tindakan yang disebut radikal.

“Jihad itu artinya berpindah dari buruk ke baik. Kalau merusak orang lain, itu tidak diajarkan di agama kami,” katanya.

bbc

Perempuan, milenilal, gen Z sebagai sasaran

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 mengungkapkan bahwa perempuan lebih berpotensi terpapar paham radikalisme dibandingkan laki-laki.

Selain itu, kelompok umur milenial dan gen Z juga disebut berpotensi besar terpapar.

Abdul Qodir, pengasuh Pesantren Roudhotus Sholihin, Demak, yang aktif mengadakan kegiatan keberagaman bagi para santrinya, mengatakan untuk mencegah radikalisme, anak-anak muda perlu diberi pemahaman soal makna jihad.

“Jihad bukan mati di jalan Tuhan, tapi hidup di Jalan Tuhan, itu justru lebih sulit.

“Remaja perlu diedukasi untuk mengakses pengetahuan keagamaan dan informasi dari ustad-ustad yang santun, tinggalkan ustad-ustad yg mengajarkan kebencian. Intinya, jangan salah pilih guru ngaji,” ujarnya.

Pesantren yang diurusnya sempat viral di tahun 2019 karena turut menyambut jemaat dalam Misa Natal di Semarang dengan bermain rebana.

 

Sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

15 − ten =