NESTAPA PENGUNGSI ROHINGYA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (2)

0
483

Infografik Pengungsi Etnis Rohingya di Indonesia

JIC, JAKARTA,– Data dari UNHCR menyebut, di Indonesia ada 665 orang pengungsi etnis Rohingya. Jumlah itu, termasuk bayi dan anak-anak.

UNHCR di Jakarta saat dihubungi Tempo menjelaskan bahwa mereka menyadari tantangan yang dihadapi para pengungsi di tengah pandemi Covid-19. Selama pandemi ini, semua aktivitas dan program UNHCR pun dilakukan secara online.

UNHCR meyakinkan tetap membuka pintu komunikasi dengan para pengungsi melalui berbagai platform online, diantaranya townhall meeting via zoom dan  jalur hotline untuk sesi konseling individual. UNHCR juga menyediakan konseling yang berkaitan dengan COVID-19.

Untuk melindungi para pengungsi dari virus corona yang mematikan, UNHCR mendistribusikan perlengkapan kesehatan seperti masker, sabun, dan hand sanitizer. Mereka pun mendapat akses suntik vaksin Covid-19.

“UNHCR terus melakukan upaya advokasi agar para pengungsi bisa memiliki akses terhadap hak-hak dasar mereka, termasuk di dalamnya akses ke kesehatan, edukasi, pemberdayaan, dan sumber pencaharian,” demikian keterangan UNHCR.

Terkait penempatan pengungsi ke negara ketiga, UNHCR menjelaskan resettlement atau penempatan ke negara ketiga merupakan salah satu dari solusi jangka panjang bagi pengungsi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Keputusan menerima pengungsi ada sepenuhnya di negara-negara penerima, bukan di UNHCR.

Beberapa tahun belakangan ini jumlah kuota resettlement menurun secara drastis bagi pengungsi di seluruh dunia, tidak cuma di Indonesia. Setiap tahun, hanya sekitar 1 persen dari jumlah pengungsi di bawah mandat UNHCR di seluruh dunia yang diterima dan berangkat ke negara ketiga.

Oleh karena itu, proses resettlement pun berjalan lebih lama dan memakan waktu yang tidak sebentar. Ini artinya, para pengungsi etnis Rohingya pun harus kembali bersabar.

Sumber : Tempo.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

fifteen − 9 =