JIC- Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta KH. Muhammad Subki Lc, Menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al Hamra, Jl. Mengkudu, Lagoa, Koja Jakarta Utara (18/2)
Dalam khutbahnya ia mengingatkan kepada jamaah untuk senantiasa komitmen atas konsekuensi seorang Muslim untuk patuh terhadap hukum-hukum Islam. Dua kalimat syahadat ibarat anak kunci di mana manusia masuk ke dalam alam keselamatan (Islam) dan di masukkan dalam surga saat kalimat itu terucap di akhir kehidupan duniawi.
“Ketika seorang manusia mengucapkan dua kalimat syadahat, dengan kalimat itu kita bisa dibebaskan oleh api neraka, dengannya kalimat itu bisa juga memasukkan kita ke dalam surga, apabila kita bersyahadat, maka kita harus mengikuti perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya” Imbuh Kepala PPIJ
lanjutnya Syahadat adalah intisari dari Arkanul Iman (rukun-rukun iman). Mempercayai syahadat adalah membenarkan adanya Allah dan Muhammad yang akhirnya membuat kita percaya dengan Al-Qur’an. Dalam kitab suci ini dijelaskan mengenai iman kepada malaikat, rasul, hari akhir serta qada dan qadar. Akhirnya, melaui syahadat, kita menyempurnakan rukun-rukun iman tersebut. namun kenyataanya, seringkali aturan aturan yang diberikan Allah Swt bagi sebagian manusia menjadi beban buat dirinya.
“sebagai contoh perintah untuk mendirikan sholat seringkali dianggap beban bagi manusia, puasa menahan haus dan lapar, menunaikan zakat dianggap merugikan harta, haji dan lain lain, padahal dengan itu semua Allah memberikan kekuatan kepada manusia untuk menjadikan diri lebih baik lagi dan sungguh bagi orang yang berfikir hanya beban, dia tidak akan mendapatkan keberkahan dari sang pencipta”
Oleh karena itu jadikanlah hikmah perintah Allah Swt menjadi hal yang positif, karena inilah cara Allah menjadikan manusia memiliki jati diri yang lebih baik, “contoh dengan sholat akan menghindari dari perbuatan keji dan mungkar, jikalau seorang muslim sholat tepat waktu, hal itu bisa menyebabkan manusia memiliki kekuatan untuk menjauhkan diri dari hal hal yang membahayakan dirinya, justru dari sholat itu menjadikan kekutan positif untuk dirinya” Tutup Kiyai Subki.
Seusai khutbah Jumat, kepala PPIJ, silaturahim ke jamaah dan pengurus masjid Al Hamra, H. Martius Hamra, tokoh Agama sekaligus Tokoh Masyarkat di Jakarta Utara, yang megucapkan “terimakasih kepada kepala PPIJ yang telah menyempatkan waktunya untuk bisa silaturahim sekaligus memberikan khutbah jumat, semoga pertemuan ini memberikan hikmah yang mendalam sehingga cita cita kita untuk ummat terus di tingkatkan terutama dalam pelayanan Masjid” Tutup H. Martius Hamra.[dipo]