JIC- Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) mengatakan, menjaga ketakwaan diakhir zaman semakin berat, tantangannya semakin banyak, perusakan keyakinan dengan paham-paham yang tidak merujuk kepada Al-Quran dan hadits. Paham-paham yang membawa pada penyimpangan itu, hari ini kita menghadapi semua tantangan itu.
Maka, lanjut KH. M. Subki.Lc kita dianjurkan memohon perlindungan kepada Allah, Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
“Ketika saya kecil diberi tahu nanti diakhir zaman muncul Dajjal, kalau dia bawa surga sesungguhnya itu neraka, kalau dia bawa neraka sesungguhnya itu surga,” ujar kiai Subki di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Kamis (30/6/2022).

“Itu adalah simbol bahwa disuatu zaman akan ada yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar,” terangnnya dihadapan ratusan jamaah Istighosah Kubro sekaligus pelantikan dan pengukuhan pengurus Komunitas Jakarta Islamic Centre.
“Maka kita jaga masyarakat kita, keluarga kita, anak keturunan kita, dzurriah kita dari berbagai macam gangguan dari berbagai macam gangguan ke-iman dan gangguan aqidah agar tetap berpengang teguh pada kalimatud tauhid,” pungkasnya.
Istighosah Kubron dalam rangka Hut DKI Jakarta ke 495 sekaligus pelatikan dan pengukuhan pengurus Komunitas Jakarata Islamic Centre. Para pengurus komunitas JIC secara langsung di lantik dan dikukuhkan oleh Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta KH. M. Subki.Lc.
Pengurus Komunistas Jakarta Islamic Centre yang dikukuhkan diantaranya MAIS (Majelis Istighosah, Komunitas Panahan, Komunitas Bela Diri Muslim, Majelis Dzikir Nur Rais (Tuna Netra), Komunitas Al-Baqi, Komunitas Tahsin, Karate INKADO, MPJI. [irfan]












