INDAHNYA RAJIN KE PENGAJIAN

0
401
indahnya-rajin-ke-pengajian

فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
“Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”

[Surat Tha-Ha: 114]

JIC– Mahasuci dan Mahabersih Allah Penguasa Kebenaran, Mahabenar janji dan ancaman-Nya pasti terjadi, para Rasul-Nya benar, surga benar, neraka benar, dan segala sesuatu dari-Nya adalah benar. Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an dari sisi-Nya yang tinggi, karenanya janganlah lisanmu tergesa-gesa mengucapkannya, hendaknya mendengarkan dulu, dan jika.Malaikat sudah selesai membacakannya kepadamu maka bacalah setelah itu.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari As-Suddi, dia berkata, “Jika Jibril turun kepada Nabi saw membawa Al-Qur’an, beliau berusaha keras untuk menghafalnya hingga hal itu membuat beliau merasa kesulitan karena beliau takut Jibril naik ke langit sedangkan beliau belum hafal apa yang dibawa oleh Jibril tersebut

Allah lalu menurunkan ayat:

وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ

Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an

Allah ta’ala juga berfirman di surat Al-Qiyamah (75): 16-17,

{ لَا تُحَرِّكۡ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهِۦۤ }
{ إِنَّ عَلَیۡنَا جَمۡعَهُۥ وَقُرۡءَانَهُۥ }

Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya

Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya

Menurut seorang ulama tafsir, yang seharusnya dilakukan adalah berdo’a kepada Allah agar Dia menambahkan ilmu, dan kita merasa tenang dengan apa yang Allah berikan. Tidak khawatir Al-Qur’an itu pergi, karena ilmu tiada lain adalah yang diajarkan Allah kepada kita. Yang bermanfaat pasti akan tetap dan tidak akan hilang. Dia akan berbuah dan dan tidak akan gosong

Sebagaimana do’a di akhir ayat:

وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا

dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”

Yaitu tambahkanlah ilmu kepadaku dari sisi-Mu

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, bahwa Rasulullah saw dahulu selalu berdo’a,

اللهم انفعنی بماعلمتنی, وعلمنی ماینفعنی, وزدنی علما, والحمد لله علی کل حال, وأعوذ بالله من حال أهل النار

[Allaahummanfa’ni bima ‘allamtanii, wa ‘allimni maa yanfa’unii, wa zidnii ‘ilmaa, walhamdulillah ‘alaa kulli haal, wa a’uzubillah min haali ahlinnar]

“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat untukku dan tambahkanlah aku ilmu. Segala puji kepada Allah atas semua kondisi dan saya berlindung dari kondisi penghuni neraka” [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Bazzar]

Indahnya rajin ke pengajian

1.Menurut Ibnul Qayyim,

Cukuplah perintah Allah kepada Rasul-Nya agar memohon dikarunia tambahan ilmu, menjadi sebuah kemuliaan bagi ilmu

2. Ibnu Qutaibah,

Ilmu Rasulullah saw senantiasa dalam keadaan bertambah sampai beliau wafat

3. Al-Mawardi meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

Seandainya seseorang boleh berhenti menuntut ilmu karena merasa sudah cukup, maka tentu Nabi Musa akan berhenti menuntut ilmu, namun ia berkata kepada Khidir:

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا

Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” [Surat Al-Kahfi: 66]

4. Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari,

Kedudukan paling tinggi yang disandang oleh Nabi Musa tidaklah menghalanginya untuk terus menuntut ilmu sekalipun harus menyeberangi lautan

5. Abdullah bin Mas’ud setiap kali membaca ayat,

وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا

dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”

Ia mengatakan,

اللهم زدنی علما وإیمانا ویقینا

Wahai Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu, iman dan keyakinan

6. Ibunda ‘Aisyah adalah seorang wanita cerdas dan produktif, buah penggembelengan dari pengajian yang diasuh oleh Rasulullah saw. Beliau yang wafat pada 17 Ramadan tahun 57 H, ada yang mengatakan 58 H, memiliki keilmuan tinggi dalam Al-Qur’an, hadis dan fikih. Meriwayatkan sekitar 2.210 hadis, menempatkannya urutan keempat terbanyak periwayatan hadis setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar bin Khattab, dan Anas bin Malik

7. Ummu Hisyam binti Haritsah adalah salah satu sahabiyah yang taat dan patuh dengan ajaran Rasulullah saw. Putri dari Haritsah binti Nu’man, perempuan cerdas, hafizhah dan ahli hadis, buah dari rajinnya ke pengajian Rasulullah saw

8. Nusaibah binti Ka’ab salah satu sahabiyah dari golongan Anshar yang rela berkorban mempertaruhkan nyawa dan hartanya untuk membantu Rasulullah saw Sang Guru tercinta dalam Perang Uhud. Nusaibah beserta suami (Zaid bin Ashim) dan anak-anaknya gugur dalam medan peperangan. Nusaibah adalah sosok pahlawan wanita muslimah, murid pengajian Rasulullah saw.
Riwayat lain mengatakan bahwa selain Perang Uhud, Nusaibah bersama suami dan anak-anaknya juga ikut dalam Peristiwa Hudaibiyah, Perang Khaibar, Perang Hunain dan Perang Yamamah. Beberapa tahun setelah Perang Yamamah, Nusaibah meninggal dunia.

Benarlah ungkapan, Semakin bertambah ilmu seseorang, akan semakin bertambah pula kesadarannya mengenai keutamaan, kedudulan dan kemuliaan ilmu. Dan semakin minim ilmu seseorang, semakin berkurang pula kesadarannya.
Sehingga jiwa seorang yang berilmu akan senantiasa terpaut untuk selalu dapat meningkatkan ilmunya sekalipun harus melalui berbagai macam cobaan dan rintangan.

Betapa indahnya rajin ke pengajian

Seorang ayah atau ibu yang rajin ke pengajian adalah orangtua yang bertanggungjawab dalam menjaga akidah, ibadah dan akhlak putra-putrinya. Dengan mengaji berarti mengundang rahmah dan barakah dari Allah ta’ala. Dan siapa yang rajin mengaji dia mesti orang yang cerdas produktif, dan tertata rapi manajemen keluarganya, minimal dalam lingkup keluarga inti in syaa Allah.

*Tulisan adalah artikel dari materi Ayat-Ayat Pendidikan seri ke-22 yang ditulis oleh: Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag (Kepala Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan PPPIJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × 4 =