BAHAGIA MENYAMBUT RAMADAN

0
350
bahagia-menyambut-ramadan

قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas

[Surat Az-Zumar: 10]

JIC– Allah ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa taat dan bertakwa kepada-Nya. Bagi yang memperbaiki amalnya di dunia, akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Makna  وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَ ٰ⁠سِعَةٌۗ menurut Mujahid, Maka berhijrahlah kalian, berjuang dan tinggalkan sesembahan.

Adapun pendapat Syuraik dari Manshur dari ‘Atha’, Jika kalian diseru untuk bermaksiat kepada-Nya, maka larilah kalian, kemudian dia membaca,

أَلَمۡ تَكُنۡ أَرۡضُ ٱللَّهِ وَ ٰ⁠سِعَةࣰ فَتُهَاجِرُوا۟ فِیهَاۚ

Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?”

Perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk bertakwa, berbuat baik, dan menjadikan kehidupan mereka yang singkat ini di bumi sebagai sarana bagi upaya yang panjang dalam kehidupan akhirat. Kebaikan yang dirasakan bagi pelaku-pelaku kebaikan adalah; kondisi sehat ‘afiat, kemenangan, kejayaan, dan kekuasaan. Di akhirat akan beroleh kebaikan berupa surga, apresiasi dan pahala yang baik dan melimpah.

Akhir ayat menurut seorang ulama tafsir, merupakan sentuhan Allah yang menyentuh kalbu hamba-hamba-Nya, mengobati hati yang luka dan lemah dengan pengobatan yang menyembuhkan, dan menghembuskan angin kedekatan dan kasih sayang pada saat mengalami himpitan.

إِنَّمَا یُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَیۡرِ حِسَاب

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas

Ramadan sebentar lagi akan hadir, selayaknya disambut dengan gembira, bahagia. Dalam kondisi memprihatinkan mengingat banyaknya kejadian miris menyesakkan dada; mulai dari penganiayaan anak usia sekolah, kebakaran depo Pertamina Plumpang dan menyebabkan korban 23 jiwa meninggal, anak usia 15 tahun menjadi penjual dan pengedar sabu, maraknya pembunuhan mutilasi, gaya hidup konsumtif dan pamer harta pejabat negara dan keluarganya, warga negara asing yang berulah dan tidak menghargai aturan dan nilai-nilai, hingga arogansi kepala daerah atau tokoh politik.

Hadirnya Ramadan seakan menjadi penyejuk hati, penawar keresahan jiwa dan kebutuhan suasana spiritual yang masif. Allah ta’ala berjanji akan membalas sendiri orang-orang beriman yang berpuasa di Ramadan.

Rasulullah saw bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.”

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.

Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi

(HR. Bukhari No. 1904, 5927 dan Muslim No. 1151)

Menurut sahabat Umar bin Khattab dalam menyambut Ramadan,

مرحبا بمطهرنا من الذنوب

Selamat datang kepada penghapus dosa-dosa kami

Indahnya Ramadan; tubuh lebih sehat, ibadah lebih bersemangat, produktifitas semakin tinggi, hubungan antar anggota keluarga menjadi semakin hangat; saling membangunkan untuk bersiap sahur, santap sahur dan buka puasa bersama, salat tarawih bersama, membudayakan tanasuh (saling menasehati) agar banyak tilawah Qur’an, salat tahajjud, memperbanyak do’a dan saling mendo’akan, mengingatkan akan hal-hal yang merusak pahala puasa, berbagi takjil atau besedekah makanan berbuka puasa hingga silaturrahim Syawal.

Semoga Allah ta’ala senantiasa memberikan kesehatan kepada seluruh keluarga Muslim, baik saat memasuki bulan Ramadan hingga menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah Ramadan hingga akhir. Aamiin

*Materi adalah seri dari Ayat-Ayat Pendidikan bagian ke-24 yang ditulis oleh Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag (Kepala Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ))

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

fourteen − one =