JIC – Sementara semakin hancurnya monumen-monumen kuno yang berada di timur tengah akibat dari gejolak perang kelompok ekstremis, salah satu kota Islam di Asia, tengah berhati-hati untuk memperbaharui dan melestarikan kota yang menyimpan berbagai sejarah dengan berbagai monumen kunonya, Yaitu Kota Samarkand.
Kota terbesar ke tiga di Uzbekistan ini adalah kota tertua di Asia Tengah. Ditemukan pada abad ke delapan sebelum masehi, Samarkand memiliki sejarah panjang yang bergejolak.
Dari mulai dilewati oleh The Great Alexander pada abad ke empat, kota tersebut telah berpindah kekuasan pemerintahan beberapa kali, mulai dari Persia, Yunani, Turki, Mongol, Cina dan Rusia.
Berbagai nama besar pun pernah datang berkunjung, Faxian dan Xuanzang, Ibnu Battuta dan juga Marcopolo, semua menulis buku gambarkan keindahan kota Samarkand.
Pada abad ke tiga belas, Samarkand sempat mengalami kehancuran lalu dijadikan tempat pembuangan limbah oleh Genghis Khan, setelah kekuasanya hilang Samarkand kembali dibangun oleh kekaisaran Timurid.
Periode besar rekontruksi berlangsung selama 35 tahun sampai kematian timur pada tahun 1405. namun itu tak berlangsung lama, seiring perjalanan waktu, perang juga bencana alam telah menghancurkan berbagai bangunan megah dan monumen.
Kini bangunan-bangunan sejarah itu sedang dibagun kembali, walaupun sebagian orang mengecam pembangunan karna dapat menghilangkan keaslian monumen, namun terlepas dari itu, Samarkand memang salah satu kota islam yang indah.
Mesjid Bibi-Khanym Dulu dan kini.
Sumber ; Dream.co.id
