وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” [Surat Al-A’raf [7]: 204]
JIC- Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan Al-Qur’an, yaitu di ayat 185 surah Al-Baqarah.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”
Di antara wirid Al-Qur’an adalah berkumpul untuk menyimak Al-Qur’an dari orang yang baik bacaannya.
Ayat di atas adalah perintah yang berlaku umum bagi semua yang mendengarkan Al-Qur’an, diperintahkan diam dan mendengarkan.
1. Diam secara zahir yaitu meninggalkan pembicaraan atau tidak menyibukkan diri dengan sesuatu yang membuatnya tidak mendengar
2. Mendengar maksudnya menyimak dengan membuka hati dan merenungkan apa yang didengar
Barangsiapa yang memegang kedua hal di atas, ketika Al Qur’an dibaca, maka dia akan mendapatkan kebaikan yang banyak, ilmu yang melimpah, iman yang diperbarui, petunjuk yang selalu bertambah, dan bashirah dalam agamanya. Ini maksud rahmah Allah dalam ayat ini.
Para sahabat Rasulullah saw ketika mendengarkan Al-Qur’an, seolah di atas kepala mereka ada seekor burung.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari Al-Qur’an, akan dicatat baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Dan barangsiapa membacanya maka baginya cahaya pada hari Kiamat” [HR. Ahmad]
Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita menjaga adab saat Al-Qur’an dibacakan. Aamiin
Ditulis oleh: Ustaz Arief Rahman Hakim (Kasubdiv Pendidikan dan Pelatihan PPIJ)