ANAK PEWARIS KEBAIKAN ORANGTUA

0
274
anak-pewaris-kebaikan-orangtua

Wahai anakku! Dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting

                                        [Surat Luqman (31): 17]

 

  1. Pesan yang kuat dari Luqman bin Anqa’ bin Sadun yang dikenal sebagai Luqman al-Hakim, pernah menjadi hakim di zaman Nabi Daud as. Seorang yang pekerjaannya menjahit, tukang kayu, dan penggembala kambing
  2. Seorang ayah yang peduli dengan kondisi generasi pelanjut, memberikan pelajaran bahwa salat adalah ibadah fundamental yang wajib ditegakkan. Ketika salat sudah menjadi kebutuhan kepada Sang Maha Pencipta, maka tugas berdakwah dan sikap sabar menjadi ringan dilakukan
  3. Ayah yang sadar bahwa hidup hanya beberapa tahun saja, hanya sebentar, harus menyiapkan pelanjut estafeta kebaikan-kebaikan yang dilakukan bersama isterinya. Teringat beberapa ayah dan ibu yang memiliki anak sembilan, sepuluh orang dan putra/i nya para penghafal Al-Qur’an nan santun kepada kedua orangtuanya
  4. Dakwah adalah pekerjaan utama mukmin sebelum dia menjadi pekerja, pengusaha, buruh, pedagang, driver, dan beragam profesi lainnya. Sebuah pekerjaan mulia yang dilakukan para nabi. Dakwah lah yang akan membantu seorang mukmin untuk terus memperbaiki dirinya dan berkontribusi untuk umat dan bangsa
  5. Sikap sabar atas segala sesuatu adalah karakter orang beriman; tidak kaget saat menjadi orang kaya dan tidak minder saat menjadi orang yang lemah ekonominya. Dulu para sahabat tetap optimis akan pertolongan Allah Ta’ala saat kondisinya papa seperti Bilal bin Rabah dan saudara-saudara kita di Gaza
  6. Bersyukur kepada Allah Ta’ala ketika mendapat kabar bahwa Kementrian Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) akan membuat regulasi yang membatasi anak-anak menggunakan tiktok, instagram, facebook dan X. Melihat data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kasus kekerasan pada anak di tahun 2024 sebanyak 2.808 kasus; pada anak laki-laki 571 kasus, anak perempuan 2.435 kasus

Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita dalam mempersiapkan para pewaris kebaikan sebagai bekal menghadap Allah Ta’ala. Allahumma Aamiin.

*Ditulis oleh, Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag (Kepala Subdivisi Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × 2 =