ATASI KETIMPANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, DOMPET DHUAFA GAGAS KONFERENSI SEAL 2017

0
173

JIC, Jakarta — Beragam cara dan strategi dilakukan sebagai upaya mengatasi ketimpangan kesejahteraan sosial di masyarakat. Tidak hanya oleh pemerintah, tetapi keswadayaan masyarakat seperti Dompet Dhuafa dan Bina Swadaya. Kedua lembaga ini telah mengembangkan pendekatan Kewirausahaan Sosial (Social Enterpreneurship) sebagai bentuk penyelesaian persoalan di masyarakat.

Di tingkat internasional, Dompet Dhuafa dan Bina Swadaya bersama-sama terlibat sebagai pendiri dan anggota Institute of for Social Enterpreneurship in Asia (ISEA) yang berpusat di Manila, Philipina. ISEA merupakan jaringan pembelajaran dan upaya yang didirikan oleh perusahaan sosial dan lembaga sumber daya perusahaan sosial untuk menganalisis penciptaan pengetahuan, pengembangan kapasitas, dan gerakan dalam Social Enterpreneurship (SE) di negara-negara anggota.

Untuk menguatkan peran ISEA dalam pengembangan SE di Asia, secara periodik diadakan pertemuan, penelitian, diseminasi, dan konferensi terkait isu-isu SE. Tahun ini, Dompet Dhuafa bersama dengan Bina Swadaya berencana menggelar Social Enterprise Advocacy and Leveraging (SEAL) International Conference kedua di Bali pada 26 sampai 30 September 2017 mendatang. Sejumlah nergara seperti Philipina, Thailand, Vietnam, India, Bangladesh, India, Jepang, Nepal, Taiwan, dan Singapura akan turut mengikuti konferensi ini.

Pendiri Bina Swadaya, Bambang Ismawan mengatakan konferensi ini merupakan wujud kepercayaan dunia pada lembaga Dompet Dhuafa dan Bina Swadaya dalam mewujudkan dan mengembangkan SE. “Kegiatan ini akan diikuti oleh pelaku SE, akademisi, NGO, badan PBB, serta lembaga-lembaga yang berfokus dalam pengembangan SE,” katanya konferensi pers di Kantor Dompet Dhuafa, Kamis (14/09/2017).

Selanjutnya, ia mengungkapkan, setiap SEAL Conference memang menghadirkan semua anggota dari negara-negara Asia, juga diadakan penelitian-penelitian terlebih dahulu dari masing-masing negara. “Pada tahun ini, ada dua studi, pertama adalah measuring social enterprise resesrch exchange and learning in Asia. Kedua adalah promoting social enterprise in gender transformative and responsible agribussiness investment in Southeast Asia,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua OC SEAL Conference sekaligus Direktur Usaha Sosial Dompet Dhuafa Social Enterprise, Rini Suprihartanti memaparkan peran Dompet Dhuafa dan Bina Swadaya dalam SEAL Conference, salah satunya mempromosikan dampak sosial dari social enterprise.

“Misalnya dampak sosial terhadap SDGs yang berperan menjadi local committee penyelenggara SEAL Conference. Dan ini juga membantu mengentaskan kemiskinan melalui pengelolaan dana dari umat,” kata dia.

Ia menjelaskan para peserta nantinya akan mengunjungi praktik social enterprise yang telah berkembang di Bali, seperti Muntigunung Community Social Enterprise di Bali bagian Timur, yang relatif telah berhasil membangun komunitas masyarakat yang lebih berdaya melalui pendekatan social enterprise.

“Semoga ini bisa menjadi ajang pertukaran pengalaman dari pelaku peneliti dan pengembang social enterprise, kemudian bisa menjadi jembatan networking, untuk membangun dan meningkatkan peluang kolaborasi yang lebih kuat,” ujar Rini.

Dompet Dhuafa dan Bina Swadaya sebagai organisasi yang telah berkiprah puluhan tahun dalam upaya-upaya pengentasan kemiskinan melalui program-program sosial dan pemberdayaan. Keduanya telah terlibat aktif dalam pengembangan social enterpreneurship, baik sebagai pelaku yaitu dengan mendirikan unit-unit usaha sosial (Social Enterprise) maupun sebagai lembaga yang menumbuhkan, mengembangkan dan membina social enterprise di masyarakat.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 × three =