JIC, MADINAH — Musim haji biasanya dimanfaatkan untuk pengemis musiman tersebar di Madinah, Arab Saudi. Mereka berasal dari berbagai negara dan menggunakan cara serta taktik untuk mendapatkan simpati jamaah di Madinah.
Dilansir dari Arabnews, Rabu (17/8), jumlah mereka mulai membengkak saat Ramadhan hingga memasuki bulan haji. Mereka biasanya berkerumun di lokasi yang berbeda-beda yang sering dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah. Mereka memanfaatkan masa haji dan umrah untuk mendapatkan keuntungan belas kasih dari jamaah dengan sedekah di kota suci. Ini merupakan cara tercepat bagi pengemis untuk mendapatkan uang tanpa kesulitan apapun.
Mereka sering menggunakan kecacatan untuk meminta belas kasihan jamaah. Meskipun ada beberapa yang hanya duduk-duduk sambil meminta-minta. Beberapa pria dan wanita terlihat di Gunung al Rumat sedang meminta-minta dan tidak terlihat oleh petugas keamanan. Biasanya mereka juga bersembunyi dibalik jubah sambil mengejar jamaah haji.
Saeed Al-Mohammadi, lelaki yang bekerja di daerah pusat di Madinah, mengatakan kehadiran pengemis di berbagai daerah dan dekat pintu hotel memalukan. Dia menjelaskan, banyak pengemis tersebut adalah perempuan disertai anak-anak mengenakan pakaian robek. Dia mengatakan praktik mengemis memberikan kesan buruk tentang masyarakat Madinah.
Ahmed Asiri mengatakan kehadiran pengemis di mal-mal dan dekat ATM juga berdampak buruk pada budaya dan masyarakat setempat. Sementara Mohammed dan Fayez Al-Juhani dijelaskan mengemis sebagai sebuah realitas yang harus dibenahi oleh semua pihak. Terutama karena ada daerah di mana pengemis bisa mendapatkan bantuan. Dia mempertanyakan peran kantor urusan sosial dalam memberantas fenomena ini.
