BEGINILAH AKHLAK INDAH MUSLIMAH

0
480

JIC – Beruntunglah yang dilahirkan sebagai perempuan, karena pandangan islam terhadap perempuan begitu mulia. Dalam Islam, figure perempuan sangat dijaga dan dilindungi oleh peraturan yang diturunkan Allah melalui berbagai surah dalam al-Qur’an. Peraturan tersebutlah yang memproteksi kebutuhan perempuan. Dengan kaffah, Al-Qur’an mengatur semua yang dibutuhkan perempuan. Begitu banyak hal yang bisa dilakukan perempuan untuk mendapatkan pahala. Perempuan adalah pribadi yang memiliki karakter masing-masing. Akhlak adalah jantung yang memompa kebaikan dalam diri muslimah yang baik. Secara indah, hal-hal tentang akhlak diatur Allah dalam QS Al-Hujurat (49) ayat 11-13 :

49:11. Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.  Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

49:12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.  Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Ayat-ayat di atas sangat jelas menyebutkan bahwa kita tidak boleh saling mengolok. Perbedaan pendapat mungkin terjadi ketika ilmu kita belum sampai. Bisa jadi apa yang kita anggap buruk ternyata lebih baik dari pikiran kita. Karena itu, berhentilah menyindir atau menjelek-jelekkan diri sendiri “Ah, aku enggak tahu apa-apa, aku ini bodoh.”

Seharusnya kita bersyukur atas diri sendiri. Dengan kuasaNya, Allah menciptakan manusia dengan berbagai karakter dan perbedaan. Tentu saja masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Hindarilah sifat negatif dengan merendahkan diri sendiri.

Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak menyuruh kalian menilai hati orang lain. Aku hanya menyuruh kalian melihat orang itu baik secara lahirnya.”

Artinya, masalah hati seseorang adalah urusannya dengan Allah. Jadi, berhentilah memanggil seseorang dengan nama yang bersifat mengejek. Hal ini berbeda dengan memanggil seseorang karena dia memiliki ciri khas tertentu. Kalau ini, Rasulullah SAW sendiri pernah melakukannya. Beliau meminta dipanggilkan seseorang ketika ditanya, “Sinan yang mana?” Beliau menjawab, “Sinan yang di ujung matanya ada putih-putih.”

Itu baru satu contoh. Dalam kitab Riyadh Salihin Hadits dari Aisyah ra., yang diriwayatkan dalam HR. Bukhari, seorang perempuan berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku dilamar oleh Abu Jahm dan Mu’awiyah.” Nabi menjawab, “Oh, Abu Jahm yang tidak pernah menaruh tongkat dari punggungnya (tukang pukul)?”

Begitulah. Asalkan tidak bermaksud mengejek, pemberian nama karakter untuk seseorang diperbolehkan. Selain itu, jauhilah kebiasaan berprasangka buruk. Cari kebenaran terlebih dahulu sebelum menyampaikannya kepada orang lain untuk menghindari dosa. Jangan pula kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Kalau memang orang tersebut berlaku buruk, bantulah dia mencari jalan menuju kebaikan.

Sumber : Buku Brain, Beauty, Belief

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × four =