
JIC – Sebuah program tayangan siaran bernama JIC Talk dalam edisi spesialnya menghadirkan Kepala PPIJ Masjid Raya Jakarta Islamic Centre yakni KH. Subki, Lc. Di ruang kantor pribadinya, Kyai Subki berbincang seputar tantangan, program hingga ajakan memakmurkan Masjid JIC. Dipandu oleh Elisa, tayangan berdurasi 30 menit ini mengangkat tema momentum Milad JIC ke 18 tahun berbarengan dengan hadirnya kepemimpinan baru.
JIC menjadi salah satu masjid di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tentu harapan Gubernur DKI, Anies Baswedan melalui kepemimpinan Kyai Subki memiliki kepercayaan dan optimisme penuh dalam mewujudkan cita-cita menjadi sentrum Peradaban Islam. Dalam obrolannya, Kyai Subki menyampaikan bahwa dengan hadirnya pemimpin baru di Masjid JIC berusaha menghadirkan nilai-nilai dakwah dan nilai Islam yang Rahmatan Lil’alamin.
“Masjid JIC menjadi ranah dan wadah yang familiar bagi seluruh umat Muslim. Tantangan yang pertama adalah akhlak kaum milenial yang diperhatikan. Mungkin pada awalnya ke JIC hanya jalan-jalan, ngobrol, namun perlahan-lahan pasti akan ikut meramaikan shalat berjamaah di Masjid ini.” Ujarnya
Ia menambahkan bahwa kedepannya masjid JIC akan menyediakan jaringan internet yang tersedia di semua pojok Masjid JIC dan kenyamanan menjadi hal utama untuk para jamaah.
Menjawab tantangan yang kedua dalam era kepemimpinannya, Kyai Subki mengamini kemajuan teknologi harus berbarengan dengan berfastabiqul khairat agar bisa mengambil manfaat dan maslahat untuk umat Islam.
“Selain itu juga, JIC mencari solusi yang terbaik bagi problematika perekonomian umat yang nantinya Insya Allah akan terbantu mudah-mudahan dari salah satu divisi di JIC melalui program kemasyarakatannya.” Tambahnya

Sejalan dengan harapan Gubernur DKI Jakarta, bahwasanya JIC tidak hanya milik Kaum Muslim Jakarta, akan tetapi juga harus menjadi milik kaum muslimin Indonesia secara keseluruhan. Maka dari itu pelaksanaan berbagai program terus diinovasi oleh Masjid Raya JIC agar kebermanfaatan dapat terjangkau lebih luas.
“Program yang terdekat salah satunya adalah Acara Muhasabah menyambut malam tahun baru. Tentu program lainnya dalam skala jangka menengah adalah menghadirkan masyarakat Muslim dalam konteks syiar agama. Seperti pada perayaan Hari Besar Islam.” Imbuhnya
Sebab JIC memiliki cita-cita besar menjadi sentrum peradaban sejalan dengan kegiatan jangka panjangnya adalah program yang bersifat Internasional. “Dengan adanya berbagai pelatihan dan diskusi agama mengundang tokoh atau narasumber kalangan Internasional, dalam kerangka memajukan kembali JIC sebagai Pusat Peradaban Dunia.”
Kedepannya, Kyai Subki optimis bahwa JIC adalah sumber yang mempersatukan seluruh komponen masyarakat dengan terus melaksanakan koordinasi bersama pemerintah Kotamadya Jakarta Utara
“Hadirnya JIC menjadi tempat atau sarana untuk berkolaborasi dalam melakukan syiar Agama. Dan Masjid JIC (PPIJ) sangat membuka pintu, tangan dan hati serta tempat untuk seluruh Ormas Islam yang Ahlus Sunnah wal Jamaah yang merujuk pada Al-Qur’an, hadits Rasulullah SAW serta Ijma dan Ijtihad para ulama.” Tutupnya.
Hal yang patut disyukuri Indonesia adalah Negara yang jarang terjadi konflik. Meski terdapat perbedaan yang sangat tajam, patutlah tetap bersyukur khususnya pada kehadiran komunitas, ormas-ormas Islam, dan yakin bahwa hal tersebut sebagai Khazanah atau kekayaan Umat. Nantikan acara JIC Talk selengkapnya edisi spesial bincang bersama Kyai Subki yang akan tayang pada YouTube Channel “JIC TV” dan Facebook “Radiojic”. (ZS)











