Sejumlah santri mengikuti tes kesehatan saat akan kembali ke pondok pesantren di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2020). Sebanyak 104 santri dari Kudus mulai kembali ke beberapa pondok pesantren yang ada di kota Kediri untuk menuntut ilmu di masa normal baru dengan terlebih dahulu mengikuti protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Dalam tangkapan layar itu disebutkan terdapat 1.000 santri di Kudus, Jawa Tengah, yang mengalami gangguan kesehatan dan tidak sadarkan diri usai menjalani tes cepat (rapid test) COVID-19.
Tertulis pula dalam tangkapan layar itu, tes cepat itu dilakukan oleh tim dokter gabungan dari berbagai rumah sakit Indonesia. Tim itu diketuai oleh Ringgo Silalahi yangg juga melibatkan serta rumah sakit China dan dipimpin oleh Lie Kong Nyen.
“Kini ke-2 tim dokter tersebut sedang dimintai keterangan oleh Menteri Kesehatan terkait kejadian tersebut,” demikian narasi yang menyertai tangkapan layar itu.
Bukan hanya narasi, empat foto berbeda yang ditampilkan pula dalam tangkapan layar tersebut.
Namun, benarkah terdapat ribuan santri di Kudus yang tidak sadarkan diri usai mengikuti tes cepat?

Penjelasan:
Menurut penelusuran ANTARA melalui mesin pencari berita, tidak ditemukan berita milik CNN Indonesia yang memuat informasi tentang ribuan santri di Kudus yang tidak sadarkan diri setelah menjalani test ccepat. Bahkan, informasi tersebut juga tidak ditemukan di media arus utama nasional manapun.
ANTARA juga menelusuri empat foto yang disertakan dalam tangkapan kabar yang beredar itu. Empat foto itu pernah dimuat oleh empat media nasional berbeda.
Berikut hasil penelusuran Tim Cek Fakta ANTARA:
1. Foto pertama dimuat oleh Antaranews.com pada 30 April 2020, dalam berita berjudul “Kabupaten Magetan evakuasi 18 santri Temboro pasien COVID-19 ke RSUD“.

2. Foto kedua dimuat oleh Antaranews.com pada 22 April 2020, pada berita berjudul “31 santri Temboro-Magetan reaktif sesuai hasil “rapid test“.

3. Foto ketiga dimuat oleh Okezone.com pada 26 Januari 2018, dalam berita berjudul “Puluhan Santri Pondok Pesantren di Demak Keracunan Massal“.

4. Sementara foto keempat dimuat oleh Antaranews.com pada 1 Februari 2020, dalam berita foto berjudul “Simulasi penanganan pasien virus corona“.

Hasil penelusuran fakta-fakta tersebut sekaligus menjelaskan konten tangkapan layar yang beredar di WhatsApp itu merupakan hasil suntingan dari sejumlah media massa yang menyematkan kabar bohong atau informasi yang direkayasa. Dengan demikian, tangkapan layar itu dikategorikan sebagai hoaks.
Klaim:Â Ribuan santri di Kudus tak sadarkan diri usai jalani tes cepat
Rating:Â Salah/Disinformasi
Howdy! I know this is kinda off topic but I’d figured I’d ask. Would you be interested in trading links or maybe guest writing a blog article or vice-versa? My blog discusses a lot of the same subjects as yours and I believe we could greatly benefit from each other. If you are interested feel free to send me an e-mail. I look forward to hearing from you! Excellent blog by the way!|
Thanks very interesting blog!|