JIC- Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah kembali menggelar kompetisi Dai Champions Standardisasi MUI dengan tema “Dakwah Islam, Jadilah Juara”.
Ajang yang berlangsung di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025) ini diperuntukkan bagi para dai dan daiyah yang telah mengikuti serta lulus program standardisasi yang diselenggarakan oleh MUI.
Standardisasi dai merupakan upaya MUI dalam menjaga marwah para pendakwah Islam agar senantiasa berpegang teguh pada ilmu Alquran, sunnah, serta konsep wasathiyah Islam atau moderasi dalam Islam.
Selain itu, Dai Champions bertujuan untuk mendorong para dai agar siap menghadapi tantangan dakwah di era digital yang
semakin berkembang pesat, termasuk pemanfaatan media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan platform digital lainnya.
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, menjelaskan bahwa ajang ini juga merupakan hasil kerja sama dengan TVOne dan Muslimah Center.
“Standardisasi Dai MUI Komisi Dakwah akan bekerja sama dengan TVOne dan Muslimah Center ingin mencari dai-daiyah yang benar-benar berbakat untuk tampil di media penyiaran televisi dan lainnya. Karena itu, komisi dakwah akan mengadakan kegiatan Dai Champions yang pesertanya khusus untuk dai-daiyah alumni standarisasi MUI,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menekankan bahwa ajang ini memberikan kesempatan besar bagi para dai yang telah mengikuti standarisasi MUI.
“Temen-temen yang sudah mengikuti Standarisasi Dai MUI, ada kesempatan baru dan peluang baru dengan hadiah yang baru dan besar, yaitu Dai Champions, dimana kita berkompetisi, siapa yang punya bakat mengartikulasikan ilmu dan dakwahnya di tengah-tengah masyarakat, ikuti kita akan mengadakan Dai Champions,” ujarnya.
Dewan Juri Dai Champions 2025 akan menghadirkan juri-juri yang berpengalaman, di antaranya presenter Hajjah Yaumi Fitri dan Aditya Gumay – pemilik Sanggar Ananda Kawula Muda, founder Semara Dana Pro, penulis skenario, sutradara, dan produser film.
Aditya Gumay mengungkapkan, bahwa selain menilai kompetisi, ia dan timnya juga akan memberikan pelatihan di bidang public speaking dan seni peran bagi para peserta.
“Saya bersama Sanggar Ananda akan memberikan kesempatan juga untuk memberikan pelatihan di bidang public speaking dan seni peran, sehingga para da’i nanti akan bisa juga bermain di sinetron, film dan bahkan bernyanyi. Apapun yang akan kita lakukan, syiar akan kita berikan dalam berbagai macam bentuk penampilan yang menarik tentunya,” tuturnya.
Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan para dai dan daiyah yang telah tersertifikasi mampu lebih berkembang serta semakin efektif dalam menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat luas, baik melalui media konvensional maupun digital.