Para peserta mengenakan masker duduk di dekat logo estafet obor Olimpiade untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Universitas Pos dan Komunikasi Beijing, Kamis (9/12/2021). (AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN)
JIC – Dewan Imam Global (GIC) melarang Muslim di seluruh dunia untuk berpartisipasi dan menghadiri Olimpiade Beijing 2022. Organisasi tersebut mengeluarkan larangan itu pada 30 Desember 2021 dengan dalih penindasan terhadap etnis Uighur di wilayah Xinjiang, China.
Dalam situs web-nya, GIC mengaku sebagai organisasi para pemuka agama Islam transnasional dan terbesar di dunia dari semua mazhab. Situs web GIC juga mengaku memiliki lebih dari 1.300 anggota di seluruh dunia sebagaimana dilansir NTD.
Dalam pernyataan tersebut, Presiden GIC Imam Mohammad Baqir al-Budairi mengatakan bahwa Olimpiade Beijing melayani kepentingan “rezim tirani”.
Dia menambahkan, “Negeri Panda bertanggung jawab atas genosida dan pembersihan etnis Uighur. “Dewan Imam Global mengatur bahwa partisipasi dan kehadiran di Beijing 2022 dilarang,” sambung pernyataan itu.
“Kami mendukung, dan bersatu dengan Muslim Uighur yang tertindas. Pemerintah China terus melanggar hak asasi manusia dan fundamental Muslim China melalui penindasan, penyiksaan, dan kediktatoran,” tambah al-Budairi dalam suratnya. Langkah itu dilakukan setelah AS mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
Boikot diplomatik tersebut diterapkan AS dengan alasan krisis hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Xinjiang.
Dalam boikot diplomatik, AS tidak akan mengirim delegasi resmi ke acara tersebut. Namun, para atlet AS masih akan diizinkan untuk bertanding. China dituduh melakukan genosida dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur dan etnis minoritas lainnya di wilayah Xinjiang.
Di sisi lain, “Negeri Panda” berulang kali membantah tuduhan tersebut, termasuk tuduhan kerja paksa di wilayah tersebut.
Baca juga: Presiden Perancis: Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing Hanya Simbolis Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber : Kompas.com,