HABIB NABIEL: MUSIBAH ITU MENGHAPUS DOSA

0
442
habib-nabiel-musibah-itu-menghapus-dosa

JIC– Waketum Dakwah Majelis Ulama Indonesia Habib Nabiel Al Musawwa mengatakan, musibah itu akan menghapus dosa yang tersisa dan mengangkat derajat manusia di hadapan Allah SWT. Kalau setiap musibah itu terjadi untuk orang-orang yang kurang beriman, kata dia, maka tentu saja tidak ada nabi yang diberikan musibah.

“Ada tidak nabi yang tidak dikasih musibah oleh Allah? Tidak ada. Nabi Aiyub bahkan diberikan cobaan sangat berat, apakah beliau ahli maksiat? bukan, beliau orang sholeh dan dalam keadaan sakit yang luar biasa beratnya, Nabi Aiyub berdoa penuh kesabaran sampai diabadikan di dalam Al Quran, ” katanya dalam acara Muhasabah dan Istighosah Akbar MUI di Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat, Ahad (19/02/2023)

Baca juga:

HADIRILAH PERINGATAN ISRA MI’RAJ JAKARTA ISLAMIC CENTRE

Nabi Aiyub, lanjut dia, mengalami penyakit yang merusak badannya, hartanya habis untuk berobat, dan keluarganya kabur meninggalkannya sendirian. Namun Nabi Aiyub tetap berdoa kepada Allah SWT dengan doa yang tulus.

“Beliau tidak bilang ya Allah sembuhkan saya, balikkan harta saya, kembalikan harta saya, tidak, beliau mengatakan wa anta arhamur rohimin, ya Allah indahnya doanya, dan engkau adalah yang maha penyayang dari yang maha penyayang. Doanya halus kepada Allah SWT, ” ungkapnya.

Menurut Habib bencana alam justru menghantam beberapa wilayah yang dari sisi praktek ibadahnya bisa dikategorikan beriman. Tsunami 2004 misalnya justru menimpa Aceh dan Sumatera Barat yang warganya terkenal mempraktikan ajaran agama Islam secara tekun.

“Maka ketika masyarakat Cianjur disebut sebagian orang terkena musibah karena banyak melakukan maksiat, saya tegaskan tidak, menurut saya ini karena kesalehan masyarakat Cianjur sampai dipilih Allah SWT untuk dibersihkan sisa dosanya, ” ujarnya.

Untuk itu, Habib Nabiel berpesan agar masyarakat Cianjur senantiasa bersabar dengan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sementara umat Islam yang lain menjaga ucapannya dan merawat kepekaannya agar tidak menyakiti saudara sesama yang sedang tertimpa musibah. Sehingga kejadian seperti ini tidak malah jadi bahan untuk suudzon kepada Allah SWT.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 × 3 =