HARI KE-673 GENOSIDA DI GAZA, PEMBUNUHAN WARGA SIPIL TERUS BERLANJUT

0
150

Gaza (islamic-center.or.id) – Memasuki hari ke-673 agresi militer Israel, Jalur Gaza kembali dilanda serangkaian pemboman udara dan artileri yang menargetkan warga sipil, termasuk mereka yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan. Serangan ini terus terjadi di tengah dukungan politik dan militer Amerika Serikat, diamnya sebagian besar komunitas internasional, serta kegagalan lembaga dunia menegakkan hukum internasional.

Pusat Informasi Palestina, Sabtu (9/8/2025) melaporkan bahwa sejak fajar hingga Jumat siang, sedikitnya puluhan serangan dilancarkan di berbagai wilayah Gaza, memicu pembantaian baru di tengah krisis pengungsian yang telah menjerat lebih dari dua juta warga di bawah ancaman kelaparan.

Sejumlah korban jatuh di berbagai lokasi, antara lain:

– Khan Yunis: Warga Huda al-Assar (al-Ghannam) tewas dan seorang lainnya terluka ketika pasukan pendudukan menargetkan sebuah apartemen dekat Mahkamah Syariah.
– Rafah: Dua warga, termasuk seorang perempuan, gugur akibat tembakan ke arah warga yang mengantre bantuan di pusat distribusi bantuan AS.
– Wadi Gaza: Enam orang gugur dan belasan luka-luka akibat serangan terhadap kerumunan di titik distribusi bantuan di Jalan Salah al-Din.
– Nuseirat: Seorang pemuda terluka akibat tembakan drone quadcopter di lingkungan Al-Da’wa.

Rumah Sakit Al-Awda mencatat lima korban gugur dan 33 luka-luka dalam 24 jam terakhir, mayoritas akibat serangan di selatan Wadi Gaza dan wilayah tengah.

Selain korban jiwa, serangan juga menghancurkan fasilitas publik. Sekolah Taiba dan al-Awda di Abasan al-Kabira, timur Khan Yunis, rata dengan tanah. Pesawat tempur dan artileri Israel juga menggempur Kota Gaza, Khan Yunis utara, serta kawasan Al-Zeitoun.

Data Terbaru: 61 Ribu Warga Gugur, Gaza Terus Dihancurkan

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 61.330 warga Palestina gugur dan 152.359 orang terluka. Lebih dari 10.000 orang masih hilang, sebagian besar tertimbun reruntuhan atau tak terjangkau tim penyelamat.

Korban jiwa mencakup 9.824 orang yang tewas setelah Israel melanggar perjanjian gencatan senjata pada 18 Maret 2025, serta 1.772 warga yang gugur sejak 27 Mei 2025 akibat serangan di titik distribusi bantuan—serangan yang dinilai sebagai bentuk pembunuhan sistematis terhadap warga sipil dan melanggar Konvensi Jenewa.

Tragedi kemanusiaan juga diperburuk oleh kelaparan dan malnutrisi yang telah merenggut nyawa 201 orang, termasuk 98 anak-anak. Serangan Israel menewaskan sedikitnya 1.590 tenaga medis, 115 personel pertahanan sipil, serta 754 anggota kepolisian dan aparat keamanan lokal.

Selain korban manusia, lebih dari 88% bangunan di Jalur Gaza hancur dengan kerugian diperkirakan mencapai 62 miliar dolar AS. Pendudukan juga meratakan 149 sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan, menghancurkan total 828 masjid, serta merusak 19 pemakaman.

PBB dan berbagai lembaga internasional menilai skala kehancuran ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah modern. Namun, seruan gencatan senjata dan penegakan hukum internasional sejauh ini masih diabaikan oleh Israel, yang terus melancarkan operasi militer tanpa pandang bulu terhadap warga sipil.

sumber: infopalestina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

fourteen − 1 =