IDUL FITRI: PENGALAMAN HARI RAYA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 – ‘TIDAK TERASA SEPERTI LEBARAN’ DAN ‘ADA YANG HILANG’ (2)

0
274
Seorang Panitia menggunakan APD lengkap saat memantau kondisi warga dalam pelaksanaan salat Id di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/AJI STYAWAN

‘Sedih sekali: Salat Id dan Lebaran sendirian di kos’

JIC, — Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi Nindya, seorang pekerja swasta di Jakarta. Perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur itu kehilangan ayahnya, Maret lalu.

Belakangan, virus corona juga membuatnya tidak bisa bertemu dengan keluarganya di Malang, untuk merayakan Lebaran.

Nindya menghabiskan waktu perayaan Lebaran sendirian di kos. Ia mendengar suara takbir, melaksanakan salat Idul Fitri, dan bersilaturahmi dengan keluarga secara virtual di dalam kamar.

“Sedih, merasa sepi. Biasanya berkumpul, makan, saling cerita dengan keluarga, salat bersama-sama. Sekarang kegiatanya seperti biasa saja di kos. Tidak ada perbedaan, seperti tidak merasakan Lebaran, benar-benar sendiri, di perantauan sendiri,” ujarnya.

‘Salat Id di rumah mengurangi esensi Lebaran’

Sementara itu, bagi Lukman, pekerja swasta di Jakarta, salat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan adalah ritual penting di setiap perayaan Idul Fitri.

Namun tahun ini Lukman dan keluarganya menjalaninya di rumah di tengah pandemi virus corona.

“Seumur hidup saya, melaksanakan salat Id itu di masjid atau lapangan berjamaah. Tapi, kali ini jadi di rumah, sedih banget. Rasanya itu ada satu elemen penting Lebaran yang sakral hilang. Esensi Lebaran jadi sangat berkurang,” kata Lukman yang pulang ke rumahnya di Bandung, Jawa Barat.

Lukman berkata, di lingkungan tempat tinggalnya juga melaksanakan salat Id di rumah masing-masing. “Rukun tetangga di rumah saya menyepakati untuk salat Id di rumah, dan masjid-masjid semua meniadakan salat Id,” katanya.

Sumber : bbcindonesia.com

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × two =