“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”
[Surat Al-Qadar: 3-5]
JIC– Allah ta’ala menurunkan Al-Qur’an sekaligus 30 juz dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia pada malam kemuliaan. Suatu malam yang diberkahi, yaitu banyak kebaikan dan berkahnya. Di malam yang lebih baik daripada seribu bulan Allah ta’ala menurunkan perkataan terbaik, di malam terbaik, di hari terbaik, kepada manusia terbaik, dengan bahasa Arab yang mulia.
Banyak turunnya para malaikat dan malaikat Jibril seizin Allah karena banyaknya berkah yang turun, mereka sangat senang turun saat Al-Qur’an dibaca. Lalu para malaikat dan malaikat Jibril akan mengelilingi majlis-majlis ilmu dan zikir.
Di antara pendapat ulama tentang makna Al-Qadr; Pertama penetapan. Malam kemuliaan adalah malam penetapan Allah terhadap perjalanan makhluk selama setahun, seperti ajal dan rezeki. Kedua pengaturan. Allah mengatur strategi bagi Rasulullah Saw dalam mengajak manusia kepada kebaikan. Ketiga, kemuliaan. Yaitu kemuliaan Al-Qur’an, kemuliaan ibadah malam itu, kemuliaan bagi orang yang mendapatkan kemuliaan hidup. Keempat sempit. Yakni pada malam turunnya Al-Qur’an, malaikat begitu banyak yang turun ke bumi sehingga penuh sesak bagaikan sempit
Rasulullah saw bersabda,
تحروا لیلة القدر فی العشر الاواخر من رمضان
Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
(HR. Bukhari dan Muslim)
من قام لیلة القدر إیماناواحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa melakukan shalat sunnah pada malam Lailatul Qadar karena iman dan ikhlas, maka diampunilah dosanya yang telah lalu
(HR. Bukhari dan Muslim)
Malam Qadar adalah malam kesejahteraan untuk mengatur semua urusan, menetapkan ajal dan rezeki setahun ke depan.
Dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw, Saat Lailatul Qadr suasananya nyaman, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya matahari terlihat merah dan sinarnya lemah
(HR. Ibnu Khuzaimah)
Dalam Kitab Fathul Baari Ibnu Hajar Al Asqalani memuat hadis dari jalur Qatadah dari Abu Maimunah, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw, Sesungguhnya malaikat pada malam itu lebih banyak daripada jumlah kerikil di muka bumi
Adapun Adh-Dhahhak menyebutkan, pada malam itu Allah menerima taubat dari semua orang yang bertaubat, pintu-pintu langit dibuka, keadaan itu terjadi sejak matahari terbenam hingga terbit.
Dengan memahami kemuliaan malam Qadar tentu kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Allah berikan. Saat-saat akhir Ramadhan ketika ada di antara muslimin yang lengah bahwa inilah waktu menentukan dari paket ibadah Ramadhan.
Keinginan silaturrahim, mudik, libur panjang jelang lebaran sedikit banyak memecah konsentrasi ibadah di akhir-akhir Ramadhan ini.
Teringat akan pesan Rasulullah Saw,
وانما الاعمال بالخواتیم #
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya
(HR. Bukhari)
Dan di antara aktifitas paket Ramadhan selain i’tikaf, shalat malam, menunaikan zakat, infak dan sedekah adalah memperbanyak do’a khususnya di akhir-akhir Ramadhan ini.
Rasulullah saw mengajarkan sebuah do’a kepada Bunda ‘Aisyah dalam menjemput malam-malam Qadar,
اللهم انک عفو تحب العفو فاعف عنی ..
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai permaafan, maka maafkanlah aku
(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
*Artikel merupakan bagian ke-8 dari materi Ayat-Ayat Pendidikan yang ditulis oleh Ustadz Arief Rahman Hakim (Ka. Subdiv Pendidikan dan Pelatihan PPPIJ)
One Comment
[…] post INDAHNYA MALAM KEMULIAAN appeared first on Jakarta Islamic […]