KEMENAG BERIKAN BEASISWA S2 DAN S3 DI LUAR NEGERI UNTUK PARA ALUMNI TERBAIK PTKI

0
274

JIC – Menurut data Kementerian Agama melalui Direktoran Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam, Indonesia baru memiliki 3.502 dosen PTKI yang bergelar doctor atau hanya sekitar 12 persen.

Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan beasiswa S2 dan S3 di luar negeri bagi para alumni terbaik perguruan tinggi keagamaan Islam. Beasiswa tersebut dalam program Integrated Master-Doktor (IMD) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para alumni untuk meraih gelar doctor.

Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, Untuk mendapatkan kandidat yang akan mengikuti program ini, Kemenag akan menyelenggarakan program talent scouting (pencarian bakat) dengan menjaring beberapa orang kandidat terbaik yang berasal dari lulusan terbaik di kampus-kampus PTKI di seluruh Indonesia.

“Program ini akan ditempuh selama 4,5 tahun atau sembilan semester. Tentunya para lulusan IMD ini nantinya wajib untuk kembali ke Indonesia dan akan ditempatkan di kampus Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI),” ungkap Kamaruddin dalam keterangan tertulis pada Rabu, (18/12/2019).

Ia mengungkapkan, bahwa jumlah awardee (penerima beasiswa) program 5.000 Doktor Luar negeri sampai saat ini baru 538 orang, baik melalui skema beasiswa penuh maupun bantuan penyelesaian studi yang menempuh studi di 24 negara di seluruh dunia yang tersebar di 98 kampus. Sejak diluncurkannya pada 2014 , sampai saat ini sudah ada 84 orang alumni yang telah kembali ke Indonesia.

“Mereka inilah yang akan menjadi calon peserta program IMD ini. Di samping itu, kami juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan PTKI lain yang memenuhi kualifikasi untuk dapat mengikuti program ini,” ujar Kamaruddin.

Dalam rentang waktu lima tahun, Program 5.000 Doktor telah mengembangkan program-program inovatif. Selain program beasiswa regular, yakni ketika penerima beasiswa bisa memilih untuk menempuh studi doktoralnya di kampus-kampus terbaik di dunia, terdapat juga skema beasiswa customized program.

Dalam program ini, para penerima beasiswa bisa menentukan pilihan studi di kampus-kampus yang telah menjadi mitra Kementerian Agama.

Adapun, beberapa skema beasiswa yan telah dikembangkan antara lain: MoARIS dengan kampus di australia (MoRA-ATN Research and Innovation Scholarship (MoARIS) and Special Pathways Leading to Ph.D (SPLP), Belanda (MoRA-Leiden Scholarship on Religion and Society), Canada (MoRA-McGill Scholarship on Religion and Society), Inggris (MoRA-Coventry Scholarship on Trust, Peace, and Social Relations), Mesir (Mora-Canal Suez university scholarship on Arabic teaching; Mora-Institute of Arab Research and Studies (IARS) Arab League Scholarship on Philology), Prancis (MoRA-France Scholarship on Applied Science and Technology).

Kemenag juga telah menginisiasi beberapa kerja sama baru dengan kampus-kampus di negara Maroko (Ibn Tufayl University, Universitas Qurowiyun) Korea Selatan (SKKU University ) Amerika Serikat, Selandia Baru, Irlandia dan lain-lain. Beberapa manfaat dari bentuk kerja sama dengan mitra kampus di luar negeri ini antara lain, kandidat mendapatkan program pelatihan bahasa di negara tujuan, serta sistem pengawasan serta evaluasi yang lebih terstruktur.

“Di samping itu juga kementerian agama dapat lebih fokus pada pengiriman dosen dengan bidang-bidang tertentu yang menjadi kebutuhan dan prioritas pada PTKI,” pungkasnya.

Sumber : gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nineteen − twelve =