KILAS SEJARAH HARI INI

0
418

 IslaMania, Tepat 31 tahun yang lalu di tanggal 28 April, Presiden Soeharto menyetujui pembentukan organisasi dirgantara IAAI atau  Institut Aeronotika dan Astronotika Indonesia. Bila kita kaitkan organisasi ini dengan si ‘ratu sains’ atau ilmu astronomi, maka kita akan menemukan sosok bernama Al-Battani di dalamnya. Namanya selalu menjadi sorotan dunia dan buah pikirnya selalu menjadi rujukan, khususnya bagi para ahli astronomi Barat.

Al-Battani berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu. Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.

Selain Al-Battani, ada pula sosok Al-Sufi, Al Farghani, Al Zarqali, Jabir Ibnu Aflah, dan Ibnu Yunus yang namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus.

Sudah seharusnya kita bangga dengan torehan ilmuwan muslim yang hasil karyanya menjadi panutan ilmuwan di seluruh dunia dan kini kita tinggal melanjutkan perjuangan mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × five =