MENTERI AGAMA SOAL LARANGAN CADAR DAN CELANA CINGKRANG BAGI ASN: ‘NO, ANDA PUNYA PAKAIAN SENDIRI’ (2)

0
303
BBC INDONESIA

JIC

Bukankah memakai celana cingkrang atau cadar merupakan salah satu bentuk kebebasan beragama seseorang?

Beragama bebas. Tapi kalau ASN punya peraturan sendiri. ASN ‘No, Anda punya pakaian Anda sendiri’.

(Sebelumnya, Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas, menyarankan Kementerian Agama tak mengurusi persoalan pemakaian busana cadar atau celana cingkrang bagi aparatur negara. Sebab kendati ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal itu, Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 mengharuskan pemerintah menjamin kemerdekaan warganya memeluk agama dan beribadah sesuai kepercayaannya, ujarnya)

Apakah Anda memandang atribut celana cingkrang dan cadar sebagai indikator seseorang adalah radikal?

cadar, islam, menteri agamaHak atas fotoANTARA FOTO/RAHMAD
Image captionSantri Jamaah Tarbiyah Islamiah Mazhab Syaf’i melakukan penghormatan bendera Merah Putih saat mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di lapangan balai pengajian Jamaah Tarbiah Islamiah, Kandang, Lhokseumawe, Aceh. Rabu (23/10).

Saya nggak mengatakan begitu. Tapi, saya katakan banyak orang berpandangan, (celana cingkrang dan cadar) nggak ada kaitan dengan ketakwaan.

Banyak teman-teman saya yang ketakwaannya tinggi, nggak pakai cingkrang atau cadar.

Ibu-ibu penceramah di TV apa pakai cadar? Kan nggak juga.

Dalam periode pemerintahan sebelumnya, yang menjadi menteri agama hampir selalu dari kalangan NU. Namun Anda datang dari latar belakang militer. Apa modal Anda sebagai menteri agama?

Wah, modal saya hebat.

Saya orang Aceh, dari kecil saya sudah dididik agama yang keras oleh ayah saya. Dan ayah saya ketika menugaskan kami untuk salat subuh dan ngaji, kerasnya bukan main.

FACHRUL RAZI , menteri agama, IslamHak atas fotoANTARA FOTO
Image captionFachrul Razi mengatakan sejak kecil dia mendapat pendidikan agama yang keras oleh orang tuanya.

Kemudian saat menjadi taruna, saya sudah menjadi pembina Rohani Islam. Setelah jadi tentara, ketika saya disuruh menggalang wilayah, yang paling bagus dengan khotbah. Dengan ceramah agama.

Pendekatan agama itu pendekatan yang paling baik, mengajarkan orang tentang akhlak, persatuan, kesatuan, toleransi.

(Sebelumnya, Ketua PBNU bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, Robikin Emhas, mengatakan kiai-kiai di berbagai daerah merasa kecewa dengan keputusan Jokowi terkait dipilihnya Fachrul sebagai menteri agama.

“Banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes,” kata Robikin seperti dikutip dari website resmi NU).

Apa yang membedakan Anda dengan menteri-menteri agama sebelumnya yang berasal dari kalangan NU ?

Saya tidak mau membedakan itu, kami sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat dengan baik dan bagaimana membangun umat yang kokoh untuk membangun bangsa.

Tapi kelebihan saya mungkin, dibanding banyak orang, saya pernah tugas dari ujung Aceh sampai Papua.

Saya mengenal bermacam-macam peradaban manusia, budaya manusia. Mudah-mudahan dengan itu saya bisa melakukan pendekatan.

Menteri Agama, Fachrul Razi, militer, Islam, NUHak atas fotoANTARAFOTO/ARIF FIRMANSYAH
Image captionLima menteri agama terakhir merupakan representasi Nahdlatul Ulama, termasuk Lukman Hakim Saifuddin.

Modal Anda untuk menumpas radikalisme apa?

Saya sudah berjalan ke beberapa negara Arab (yang beragama) Islam, di sana mereka mengalami bagaimana bahaya radikalisme.

Maka mereka sangat ketat. Misalnya khotbah, nggak boleh sembarangan orang ngomong. Ada teksnya, tidak boleh sembarangan orang jadi khatib.

Bahkan khotbah tiap minggu ditentukan kementerian agamanya.

FACHRUL RAZI , menteri agama, IslamHak atas fotoBBC INDONESIA
Image captionKementerian beragama berencana menerapkan program ‘penceramah bersertifikat’.

Kenapa itu dilakukan? Karena mereka pernah mengalami masa-masa yang sangat menakutkan di mana orang bisa khotbah sembarangan sehingga radikalisme bangkit di mana-mana.

Sekarang mereka nggak mau lagi seperti itu.

Kita tidak ikut-ikut seperti itu, kita hanya ingatkan tolong hati-hati, jangan sampai kalian terjebak dalam hal seperti itu, tercabik-cabik radikalisme.

Di sini kan bebas (orang berceramah). Tapi kami coba batasi sedikit, dalam bulan-bulan ini kami akan menerapkan (program) ‘penceramah bersertifikat’ bagi siapa yang mau. Nggak mau silakan.

Tapi yang mau mendaftar, kita berikan berapa masukan terutama masalah kehidupan berbangsa.

HTIHak atas fotoTUBAGUS ADITYA IRAWAN/GETTY
Image captionUnjuk rasa di Jakarta, 18 Juli 2019, memprotes pembubaran HTI. Pemerintah Indonesia menyimpulkan organisasi ini dinilai memiliki asas, ciri dan sifat yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Kehidupan agama harus selalu menguatkan kehidupan berbangsa kita.

Kehidupan berbangsa harus bisa mengacu kehidupan agama. Itu sudah dilakukan negara-negara yang dulu tercabik radikalisme.

Kami ngomong tentang penceramah bersertifikat (dengan memberi masukan) ‘Kalian sebaiknya habis berkhotbah ada doa untuk bangsa’. Itu sejalan dengan aturan agama Islam kok.

Bukan ‘kamu khotbahnya baca ini ya’. Kita tidak pernah berpikiran seperti itu.

Sejumlah pihak berkomentar kebijakan itu mirip dengan cara-cara pemerintahan Orde Baru (orba). Bagaimana Anda menanggapinya?

Nggak Orba. Siapa yang nggak mau silakan, nggak ada yang wajib kok. Tapi dengan begitu setiap penceramah itu kita ajak untuk berwawasan kebangsaan.

Rancangan kebijakan Anda, seperti tentang penceramah bersertifikat hingga larangan ASN memakai celana cingkrang atau cadar, disebut membuat sejumlah kelompok Islam merasa dimusuhi. Bagaimana tanggapan Anda?

Kalau ngomong soal Muslim saya paling concern, dari kecil sudah di dunia Islam.

Itu pasti satu dua orang yang berpikiran salah, tapi saya ngomong di mana-mana tidak ada masalah… Saya mengangkat Islam yang Rahmatan lil alamin, Islam yang rahmat bagi alam semesta. Mana, ada orang yang ketakutan?

AgamaHak atas fotoGETTY IMAGES/ULET IFANSASTI
Image captionDeradikalisasi yang dilakukan menteri agama berlatar belakang militer dinilai bakal menuai resistensi di kalangan akar rumput.

Coba saja datang ke saya, pasti ketawa-ketawa. Ada yang bilang ke saya, “Pak di sana ada kelompok seperti itu”. Tapi pas saya datang, luar biasa sambutannya.

Ada juga yang bilang “Bapak dimusuhin di sana”. (Tapi ketika) saya datang ke sana, luar biasa, kyainya sampai nuntun saya.

Terkait latar belakang Anda, apakah pendekatan militer akan Anda gunakan untuk upaya deradikalisasi?

Kadang-kadang orang salah ya, pendekatan militeristik itu dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

Padahal di mana saja kita tugas pasti kegiatannya penggalangan, merangkul semua orang, pengakuan territorial.

Nggak ada kita di suatu tempat ngumpulin orang terus nembakin orang.

Saya pernah bertugas di United Nations, saya dan tentara-tentara lainnya bertugas untuk menjaga perdamaian. Jadi jangan kaitkan militer itu dengan menembak, memukul, nggak ada itu. Sudah tidak laku itu.

Anda lihat nggak saya melakukan pendekatan militer?

Menteri Agama, Fachrul Razi, militer, IslamHak atas fotoANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Image captionFachrul Razi menjadi satu dari sedikit bekas perwira tinggi militer yang diserahi jabatan menteri agama.

Ada pihak yang mengkhawatirkan…

Nggak ada kok, kalau ada ya silakan menghadap saya, dengan senang hati.

(Menurut sejarawan NU, Abdul Mun’im, perspektif deradikalisasi militer dan pegiat keagamaan tradisional sangat berbeda. Ia memprediksi, kebijakan Fachrul Rozi terkait isu ini akan sekedar ‘meraba-raba’.

“Radikalisme bukan soal politik, tapi dimensi keagamaan. Selama ini aparat keamanan terlihat gamang mengatasi radikalisme. Makanya radikalisme marak bahkan berkembang di tubuh mereka sendiri,” kata Abdul.)

Rizieq shihab, Menteri Agama, intoleransi, FPIHak atas fotoJEWEL SAMAD/AFP
Image captionSeorang perempuan muslim dan poster Rizieq Shihab dalam unjuk rasa anti-Ahmadiyah di Jakarta, 9 Juni 2008.

Kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab masih menjadi perbincangan. Bagaimana pandangan Anda tentang kepulangannya?

Ngapain kita pandang? Ia pergi sendiri, ya pulang sendiri silakan. Saya tanya dengan beberapa teman (yang mengurus bagian) hukum, nggak pernah dilarang (kembali ke Indonesia).

Kedekatan Anda dengan Rizieq Shihab seperti apa?

Saya memandang semua organisasi Islam itu dekat dengan saya.

Pak Rizieq Shihab pernah menikahkan anaknya tiga kali, saya selalu hadir karena saya lihat dia teman.

Tapi kalau dia melakukan kesalahan…misalnya dia melakukan kesalahan… Dia lari ke luar negeri, ya urusan dia lah.

Kalau dia merasa betul, ya silakan, kapan saja bisa pulang. Saya nggak pernah melarang.

FPI Rizieq ShihabHak atas fotoADEK BERRY/AFP/GETTY IMAGES
Image captionRizieq Shihab dianggap sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI) yang kini masih berada di Arab Saudi setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus chat mesum tahun 2017.

Komunikasi terakhir dengan Rizieq Shihab kapan?

Saya tidak pernah komunikasi lagi setelah dia pergi ke Arab atau ke mana gitu… Itu sudah lama ya. Saya ingat pas dia menikahkan anaknya.

Perpanjangan izin FPI masih menggantung, sebetulnya diskusi internal pemerintah seperti apa? Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri berbeda pandangan soal ini.

Tiap kementerian kan punya kewenangan masing-masing. Saya melihat aspek lain, tapi itu kan kewenangan Kementerian Dalam Negeri.

Rekomendasi saya waktu itu, FPI sudah menyatakan setia kepada Pancasila dan tidak akan melakukan pelanggaran hukum.

FPIHak atas fotoAZWAR/PACIFIC PRESS/LIGHTROCKET VIA GETTY IMAGES
Image captionUnjuk rasa perempuan dari FPI Aceh untuk menyuarakan protes mereka atas kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tahun 2014.

Bagaimana dengan pandangan sejumlah kalangan bahwa FPI sering terlibat dalam aksi intoleran?

Oh itu lain persoalan, itu silakan nggak usah ke saya.

Kalau saya berpikirnya bahwa dia (FPI) menyatakan setia kepada Pancasila dan tidak melanggar hukum. Nah saya rekomendasikan. Selanjutnya silakan Menteri Dalam Negeri saja.

(Menjelang berakhirnya Surat Keterangan Terdaftar FPI tahun lalu, seseorang bernama Ira Bisyir membuat petisi di laman change.org dan mengajak masyarakat menolak perpanjangan ‘izin’ FPI sebagai ormas.

“Karena organisasi tersebut adalah merupakan kelompok radikal, pendukung kekerasan dan pendukung HTI (Hizbut Tahrir Indonesia),” ujar Ira.

Ribuan orang menandatangani petisi itu.

Imam FPI DKI Jakarta, Muhsin bin Zaid Alattas, mengatakan bahwa pembuat petisi “mungkin mereka-mereka yang suka dengan maksiat, artinya tidak menginginkan ada yang mengawasi atas perbuatan permaksiatan mereka”.)

FPIHak atas fotoADEK BERRY/AFP/GETTY IMAGES
Image captionAnggota FPI berdemonstrasi menuju gedung DPR untuk menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama tidak naik menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2014.

Berarti, aksi intoleran, yang disebut sejumlah pihakdilakukan FPI, tidak menjadi pertimbangan Kementerian Agama?

Selalu menjadi pertimbangan. Tapi begini lah ya, bagaimana Pak Jokowi. Saya melihat Pak Jokowi saja. Beliau pada saat menjabat tidak mempersoalkan siapa mantan lawan atau bukan.

Pada saat mau diajak kerja sama, oke kita kerja sama.

Nah pemikiran itu saya bawa, siapapun yang mau kerja sama ya silakan. Tapi kalau tidak mau ya sudah, selesai.

Kontras mengatakan status FPI yang menggantung ini kalau semakin lama, semakin menunjukkan ada deal-deal politik di pemerintahan…

Ah nggak usah ngomong politik. Yang terkait agama saja.

Wawancara dilakukan di Kementerian Agama, Jakarta (16/01). Tim BBC Indonesia saat itu Callistasia Wijaya, Dwiki Marta,Mohamad Susilo, dan Olivia Rosalia.

 

Sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

18 − fifteen =