MUI MILIKI KESAMAAN TUGAS DENGAN KPAI TERKAIT PERLINDUNGAN ANAK

0
297
Sejumlah siswa Taman Kanak-Kanak membubuhkan cap tangan pada selembar kain saat hari pertama masuk sekolah di komplek sekolah Al-azhar Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7). Pembubuhan cap tangan serta penulisan harapan oleh 600 siswa dari tingkat play-group, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Al-azhar tersebut guna mendorong semangat belajar siswa di tahun ajaran baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/zk/Rei/1nz/5.

Sejumlah siswa Taman Kanak-Kanak membubuhkan cap tangan pada selembar kain saat hari pertama masuk sekolah di komplek sekolah Al-azhar Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7). Pembubuhan cap tangan serta penulisan harapan oleh 600 siswa dari tingkat play-group, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Al-azhar tersebut guna mendorong semangat belajar siswa di tahun ajaran baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/zk/Rei/1nz/5.

JIC – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melindungi anak dari bahaya narkoba. Bahkan lebih luas yaitu kepada ancaman minuman keras.

Sekretaris Jenderal MUI, KH Anwar Abbas mengatakan, KPAI dan MUI memiliki kesamaan persepsi. Anak harus dilindungi dari bahaya yang dapat merusak masa depan mereka.

“KPAI dan MUI ini kan ada kesamaan tugas. KPAI harus melindungi anak, MUI juga,” ujar Anwar, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/5).

MUI akan meningkatkan kesadaran dalam memberikan tuntunan kepada anak-anak melalui pendekatan keagamaan. Setelah adanya MoU dengan KPAI maka sosialisasi akan dilakukan melalui khutbah di masjid.

Disamping itu, lanjutnya, sosialisai juga akan digencarkan melalui majlis taklim dan sekolah. Harapannya hal ini dapat menjadi gerakan nasional. “Diharapkan anak-anak selain cerdas otaknya juga baik akhlaknya,” kata Anwar.

Anak, Anwar berpendapat merupakan aset generasi bangsa akan datang. Mereka merupakan penerus pemimpin saat ini. Untuk itu, masa depan mereka tergantung kepada apa yang ditanamkan hari ini. Pendidikan yang diberikan saat ini juga ikut memengaruhi.

Hal tersebut merupakan syarat apabila ingin menjadi negara maju. Anwar menegaskan, segala hal harus disiapkan sejak saat masih usia anak-anak. “Hal yang akan merusak generasa masa datang harus dihindari,” ucap Anwar.

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan akhir-akhir ini marak terjadi. Pengaruh minuman keras menjadi penyebab dari kasus tersebut.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas prihatin atas kasus pemerkosaan yang marak terjadi belakangan ini. Apalagi para pelaku masih berusia muda. “Ini yang menjadi masalah sekarang karena minuman keras seperti kasus YY di Bengkulu,” ujar Anwar, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/5).

Untuk itu, Anwar mengimbau kepada pedagang miras agar tidak hanya berpikir mencari keuntungan. Pedagang miras harus memiliki idealisme. Idealisme yang dimaksud yaitu berpikir untuk menyelematkan anak bangsa. Sehingga membuat kehidupan masyarakat ke arah yang baik.

Pasalnya, minuman keras sudah membuktikan menjadi salah satu penyebab terjadinya pemerkosaan seperti kasus YY. Selain, video porno yang juga tidak luput dari penyebab peristiwa yang menimpa YY tersebut. “Itu berarti yang memperkosa anak-anak yang tidak bermoral,” kata Anwar.

MUI, Anwar mengatakan akan melakukan penjelasan kepada masyarakat melalui pendekatan keagamaan terkait bahaya miras dan video porno. MUI juga mengimbau kepada ulama dan da’i untuk sama-sama memberikan perhatian untuk melindungi anak-anak.

Sumber ; republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

6 + 14 =