MUJADILAH MASJID KHUSUS MUSLIMAH

0
572
mujadilah-masjid-khusus-muslimah

JIC– Seorang muslimah melangkah masuk ke dalam sebuah kompleks masjid yang baru saja dibuka. Masjid berarsitektur unik itu ternyata secara khusus dibangun untuk perempuan.

Perempuan tersebut, bernama Salwa Sadek, tampak gembira melihat halaman masjid yang dihiasi pohon dan tanaman hijau, memberi kesan oase.

“Tempat ini sangat menenangkan sejak pertama kali menginjakkan kaki di dalamnya, dan Anda merasa bahwa ini adalah tempat yang aman. Desainnya sendiri membuat Anda merasa benar-benar disambut di sini,” kata muslimah yang berprofesi sebagai jurnalis itu kepada TRT World (22/02).

Masjid itu adalah Al Mujadilah Center and Mosque for Women di Qatar, yang diresmikan oleh Sheikha Moza binti Nasser Al-Missned. Dibangun untuk membina masyarakat Muslim yang inklusif, masjid ini terletak di jantung Kota Pendidikan-sebuah kampus seluas 12 kilometer persegi yang menjadi tempat bagi berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Doha.

Meskipun masjid konvensional sering kali memiliki bagian khusus untuk wanita, orang mungkin bertanya-tanya mengapa masjid khusus perempuan itu dibangun. Pertanyaan seperti itu, tidak mengherankan, mungkin muncul dari individu, terutama pria, yang belum pernah masuk ke dalam ruangan seperti itu.

Berlawanan dengan ruang yang luas dan terang yang dialokasikan untuk jamaah pria, perempuan Muslim sering kali berada di tempat yang lebih kecil, lebih gelap, dan kurang terawat untuk beribadah.

Ketua Yayasan Qatar, Sheikha Moza binti Nasser, meresmikan Pusat Al Mujadilah dan Masjid Perempuan di Kota Pendidikan pada hari Rabu, sebuah tempat ibadah bagi perempuan sekaligus ruang untuk berdiskusi tentang peran mereka dalam masyarakat.

Berbicara kepada orang banyak di mahakarya arsitektur baru tersebut, Sheikha Moza mengatakan bahwa tempat tersebut terinspirasi oleh Khawla binti Tha’labah, yang menemui Nabi Muhammad untuk mengangkat isu-isu mengenai hak-hak perempuan.

Sheikha Moza menggambarkan Khawla dalam pidatonya sebagai “sumber inspirasi bagi setiap wanita yang mencari kejelasan dan menjalani hidupnya dengan wawasan.”

“Kita telah melihat bagaimana Khawla binti Tha’labah radhiyallahu ‘anhu, berpendapat dengan baik sesuai dengan nilai-nilainya. Melalui advokasinya, dia memecahkan masalahnya. Dia menemui Nabi Muhammad untuk menentang ketidakadilan adat istiadat pra-Islam yang memisahkan dia dari suaminya,” kata Sheikha Moza, seperti dikutip kantor berita Qatar (QNA).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twelve − ten =