JIC– Muktamar Da’i Internasional yang mengusung tema “Peran Dakwah Islam dalam Menciptakan Perdamaian dan Mengembangkan Peradaban” yang diselenggarakan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) menghasilakan lima point rekomendasi.
Ketua Pengarah sekaligus ketua panitia, Ir. H. Herlan Intanpura secara langsung membacakan lima point yang tercetus dari para ulama dan dai yang hadir dalam acara tersebut.
Ustadz Herlan mengatakan point pertama yang dihasilkan dari muktamar ini adalah, para duat sudah seharusnya melengkapi dirinya dengan skill untuk dapat berdakwah di era 5.0 sehingga pesan dakwah Islamiyah yang mengajak pada perdamaian dunia dapat disebarluaskan ke seluruh dunia. Seperti skill berdakwah di media sosial, kemampuan bahasa Arab dan Inggris serta skill penunjang lainnya.
“Kedua, Perlunya para duat untuk melakukan inovasi metodologi dalam berdakwah yang disesuaikan dengan kondisi dunia yang terus berubah tanpa menghilangkan prinsip prinsip dakwah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Prinsip dakwah utama yang tidak boleh diabaikan adalah bersifat Wasatiyyah dan Tawazun, tetap berpegang pada manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah serta selalu mengedepankan pesan pesan perdamaian,”ujarnya di Hotel Harris Jakarta Utara, Selasa (12/12/2023).
Ketiga, lanjut Herlan, strategi dakwah harus di integrasikan dengan nilai-nilai perdamaian dan peradaban yang dapat mengantisipasi kondisi dunia yang multi konteks.
“Para duat juga wajib menjadi agen-agen perdamaian dunia agar kondisi dunia internasional jauh dari konflik seperti perang di Palestina yang dilakukan oleh penjajah Israel. Para duat harus aktif menyuarakan penghentian penjajahan Israel yang telah berlangsung berpuluh tahun dan mengembalikan tanah milik Palestina kepada rakyat Palestina sehingga perdamaian dunia secara holistik dapat terwujud,” tegasnya.
“Keempat, Ummat Islam seluruh dunia wajib menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang dapat menjadi energi bagi perubahan kondisi dunia yang semakin baik dan mencetak generasi para duat yang menjadi agen-agen perdamaian dunia. Masjid harus dikembalikan fungsinya sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dimana seluruh aktivitas peradaban menjadi inti dari segala proses kegiatan di dalam Mesjid,” terang Herlan.
Kelima, Kepada pemerintah dan aparatur negara untuk terus secara aktif mendukung aktivitas para duat yang dapat menciptakan stabilitas sosial dan perdamaian di tengah masyarakat.
“Para duat harus dijadikan mitra strategis dalam mengatasi problem sosial kemasyarakatan karena mereka adalah garda terdepan dalam membina mental spiritual masyarakat sehingga negara menjadi aman dan kondusif,” tambahnya.
Rencananya lima rekomendasi ini akan diikuti dengan action plan dari JIC untuk mewujudkannya dalam bentuk program–program kerja kedepannya oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.
“Kami akan terus membawa agenda rekomendasi ini dalam bentuk program program yang konkrit di lapangan sebagai komitmen JIC sebagai pusat peradaban dunia Islam” pungkas Herlan Intanpura, Kepala Divisi Takmir dan Peribadatan JIC.